Bertemu kawan. Namanya Afrizal. Ia bekerja di PT BIC sebagai security. Badanya atletis. Ia datang ke kantor PT Tunas Karya karena ada informasi lowongan kerja untuk security. Kebetulan ia punya teman yang ingin jadi security. ia membantu untuk memfasilitasi. Sayang sang kandidat tidak memenuhi requairement yakni usia candidat maksimal 35 tahun.
Dari hunting kerja, pembicaraan saya dengan Afrizal berubah ke Taman. Ia penggila taman. Dari usia muda ia hobby mengurus tanam. Meski saat ini masih aktif mengoleksi buku dan majalah tentang tanaman.
Di akhir pembicaraan saya sarankan agar membuat kompos. Tujuannya adalah untuk memberikan kesadaran pentingnya memelihara alam. Mengolah kompos sendiri dari limbah rumah tangga paling tidak ikut membantu program pemerintah dalam management sampah. Betul nggak pembaca!
Saya berikan brosur pembuatan kompos. Saya bilang ke afrizal. Kompos baik buat tanaman. Dari pada membakar sampah. Pembakaran sampah tidak bagus karena sampah yang dibakar mengelurkan racun. Secara tidak langsung saya meyakinkan teman untuk peduli lingkungan. Ya, akhirnya sasaran peduli pada pengolahan sampah dengan membuat kompos tercapai. sasaran yang tersembunyi di balik itu adalah peduli pada penanggulangan pemanasan global. Itu semua karena sang kawan penggila tanaman.