Outbound Training OSD 2008

Udara cerah. Beberapa pekerja mondar mandir di teras dormitory Blok O. Rutinitas terlihat seperti hari hari-hari biasa. Ada yang ke Astaka untuk berbelanja, ada juga yang tampak rapi meninggalkan dormitory lalu menuju pangkalan ojek. Sesaat kemudian penumpang ojek hilang dibalik bangunan pabrik.

Hari itu tanggal 20 Maret 2008, Jumat. Ada pemandangan yang tidak biasa di depan kantor OSD. Ada puluhan pekerja yang membawa ransel. Mereka adalah pekerja terpilih yang akan mengikuti Outbound Trainng angkatan ke V di Pantai Khasanah Melayu.

Pukul 15.00 semua panitia dan peserta outbound training sudah berkumpul. Sebuah bis besar dan satu bis kecil akan mengangkut mereka. Ada 38 pekerja yang ikut di bus besar. Panitia ikut di bus kecil. Panitia pelaksana adalah karyawan di bagian OSD PT Tunaskarya Indoswasta. Sedangkan peserta pelatihan adalah karyawan bagian Outsourching PT TI.

Pelatihan adalah program tahunan dari bagian OSD PT TI. Pelatihan ini rutin dilakukan. Setiap tahun diadakan dua kali. Tujuan pelatihan kata Andre salah seorang panitia pendamping adalah memberikan motivasi, menumbuhkan kerja sama tim dan meningkatkan interaksi sosial sesama peserta.

Pukul 16.00 bus yang ditumpangi akhirnya tiba di Pantai Khasanah Melayu. Mas Isa sebagai koordinator lapangan mendatangi petugas penjaga gerbang Pantai Khasanh Melayu. Ia sibuk membayar tiket masuk.

Tak lama kemudian seluruh peserta menuju sebuah aula. Semua perlengkapan pelatihan, tas peserta, sound system, konsumsi, diturunkan dari bus lalu ditempatkan di dalam aula yang disewa.

Saat tiba Di Khasanah Melayu, lagi-lagi peserta diberikan arahan dari koordinator pendamping. Usai shalat isya. Materi pertama yang diberikan adalah mengenali diri (9 karakter). Populer dengan istilah Eneagram. Materi ini dibawakan oleh Andre.

Pukul 23.00 langit Pantai Khasanah Melayu sangat cerah. Tak ada mendung. Bulan purnama bersinar dengan terang. Bahkan sangat terang sehingga sudut-sudut Pantai Khasanah Melayu mudah di telusuri dengan mata telanjang. Panitia pendamping lalu menggiring peserta ke tengah areal pepohonan yang sebagian pohonnya sudah ditebang. Ada juga peserta yang di sebar di bibir Pantai Khasanah Melayu. Mereka mengikuti materi solo camp.

Hanya saja pada solo camp kali ini, tidak terlalu ribet. Peserta tidak perlu membuat tenda. Tapi peserta diberi penekanan tugas berupa meningkatkan daya pikir positif di tengah kegelapan.

Peserta yang umumnya perempaun merasa takut. Instruktur pelatihan memberi sugesti bahwa dengan mengikuti instruksi maka rasa takut iktu tidak datang. Tujuan game ke dua ini adalah memberikan pengalaman kepada peserta manfaat berpikir positif dengan pendekatan praktek.

Terbukti, setelah sesi ini berakhir dan diadakan sharing pengalaman, terjadi perubahan. Rasa takut yang awalnya mendiami pikiran peserta ternyata tidak muncul. Instruktur berhasil membuktikan kepada peserta outbound bahwa rasa takut itu bisa dikelola dengan cara berpikir positif. Karena rasa takut adanya di pikiran. Bila pikiran dialihkan ke hal-hal positif maka otomatis rasa takut itu tenggelam.

Usai sesi ke dua dilanjutkan dengan acara api unggun. Panitia dan peserta bersatu melingkari api unggun. Sejumlah lagu dibawakan dengan iringan gitar. Pada sesi ini panitia, instruktur dan peserta outbound duduk melingkari api unggun. Untuk sementara jarak antara atasan dan bawahan dihilangkan. Tujuan event ini adalah meningkatkan persaudaraan sesama peserta, instruktur dan panitia.

Adzan subuh berkumandang. Satu demi satu peserta bangkit dari pembaringan. Mata terasa berat untuk dibuka. Mereka menuju kamar mandi, cuci muka, mengambil air wudhu lalu melaksanakan kewajiban shalat subuh pada sebuah mushollah.

Usai sarapan pagi. Sinar mentari memberi kehangatan. Pelatihan diteruskan. Pada hari kedua ini, pelatihan dipusatkan pada satu tempat. Ada empat materi dan games yang dibawakan. Keempat materi games tersebut adalah trust, changes, spider web, maze. Sebelumnya peserta pelatihan dimotivasi dengan lomba yel-yel. Ada dua kelompok. Namanya adalah kelompok Tiger dan kelompok Roso.

Untuk peserta outbound angkatan ke V ini terlihat semangat yang menggebu. Tak kenal menyerah. Meski udara pagi yang cukup panas, tidak menyurutkan niat peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. Saat waktu di jam tangan menunjukkan pukul 12.00 wib pun mereka tidak berani beranjak dari game maze. Pada sesi maze ini seluruh peserta berlomba untuk meguji memori mereka. Permaianan Maze tidak bisa diakhiri bia salah satu anggota kelompok gagal mengikuti seluruh rangkaian game Maze.

Game terakhir makin berat. Peserta ditugaskan untuk membentuk menara orang. Pada permaianan ini pembentukan menara orang dilakukan di pantai. Membutuhkan stamina yang kuat. Namun demikian seluruh peserta berhasil mengerjakan tugas mereka dengan baik, meski ada satu dua peserta yang keram. Usai game terakhir tiba-tiba hujan turun dengan deras. Udara Pantai Khasanah Melayu jadi gelap. Peserta pelatihan berlarian ke aula. Mengganti pakaian. Tak lama kemudian seluruh rangakaian pelatihan Outbound ditutup oleh panitia. Pukul 16.00, Sabtu, 22 Maret 2008 mobil bus jemputan tiba. Perjalanan pulang ke dormitory Blok O ditempuh dalam waktu satu jam, sambil tiduran di kursi bus. Sukses buat OSD PT TI.