CDD bersama unsur Komunitas Karang Taruna Siaga Yudah I Batamindo, BMC, Teater Gong, Sanggar Tari Langgeng Pertiwi, RW II mengadakan perhelatan peringatan hari Bumi. Diadakan pada hari Minggu 27 April 2008. Kegiatan berlangsung sederhana. Acara dipusatkan di halaman Dormitory Blok N5 Kawasan Industri Batamindo, depan Rubymart.
Beny, salah seorang panitia mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran warga masyarakat khususnya pekerja di KIB terhadap pemanasan global. Karena itu, panitia mendekati warga dengan menyebarkan artikel Pemanasan Global ke warga.
Rangkaian peringatan hari bumi ini dikemas dengan sederhana dan menarik. Panitia sengaja menampilakn grup band , grup tari dan tetaer untuk menyampaiakan pesan bahaya pemanasan bumi terhadap warga. Respon warga cukup baik.
Peringatan hari bumi (earth day) sejatinya jatuh pada tanggal 22 April 2008. namun komunitas pemuda di KIB sengaja memilih hari Minggu pagi sebagai hari pelaksanaan peringatan hari bumi. Pada hari Minggu pekerja libur jadi mudah menjangkau dan menghadirkan di acara ini. Kegiatan ini di dukung Purbasari sebuah produk kecantikan.
M. Rusli, Kadep CDD mengatakan, dewasa ini bumi makin tidak bersahabat. Tak enak dihuni. Kalau musim hujan banjir, kalau musim kering panas luar biasa. Penyakit bermunculan. Obatnya belum ditemukan. Bahan bakar dari fosil makin langka. Kalau ada harganya meroket. Harga makanan ikut meroket. Warga pusing.
Perubahan iklim terjadi berkat perbuatan manusia. Perubahannya sangat cepat. Efek rumah kaca atau Atmosfir bumi menangkap energi matahari, kini mengalami penyimpanagan. Harusnya peristiwa ini adalah alami. Namun dengan campur tangan manusia, efek rumah kaca terus mengancam kehidupan manusia.
Atmosfir bumi mengandung gas seperti dioksida, metana yang memiliki kemampuan menangkap sinar inframerah matahari yang dipantulkan bumi semakin besar. Menyebabkan iklmim bumi makin panas. Gas rumah kaca produk manusia berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti kendaraan bermotor, penggunaan lahan, proses industri. Gas dioksida adalah Gas rumah kaca yang mempengaruhi keseimbangan radiasi bumi.
Metana adalah gas dari tumpukan sampah. Membuang sampah sembarang tempat dan pengelolaan sampah yang kurang baik ikut menyumbang terhadap perubahan iklim yang pada akhirnya menimbulkan pemanasan global.
Menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh pemanasan global tersebut, ke depan Komunitas Pemuda Kawasan Industri Batamindo akan terus melakukan langkah pencegahan dengan cara memberi pengertian kepada masyarakat melalui pendistribusian tulisan tentang bahaya pemanasan global. Upaya edukasi ini sengaja ditempuh untuk membuka kesadaran warga terhadap kebiasaan yang selama ini membahayakan dan merugikan kehidupan manusia.
Upaya pencegahan pemanasan Global akan terus didengungkan oleh pemuda di KIB. Berbagai upaya telah mereka lalukan. Pada bulan Januari – Februari 2008, pemuda di KIB melakukan penghijauan, demo pembuatan kompos, sosialisasi pembuatan kompos dan pembuatan lubang biopori.
Untuk ke depan, pemuda di KIB diajak untuk melawan pemanasan global dengan mengurangi pemakaian listrik, mengurangi pemakaian kendaraan berbahan bakar fosil, mengurangi pemakaian lampu, mengurangi penggunaan AC hingga menangangi sampah berdasarkan 3 R yaitu (reduce, reuse, recycle).