Ada yang tidak biasa pada hari Rabu, 7 Mei 2008 di Game Room Community Center, Batamindo Industrial Park Batam. Pada Pukul 12.00 hingga 14.00, anggota DPD dari Propensi Kepulauan Riau Aida Ismeth Abdullah melakukan dialog dengan para pekerja, aktivis keagamaan, aktivis pendidikan, aktivis olahraga.
Di tengah kesibukannya, Aida mengawali sambutan dengan menguraikan kondisi bangsa khususnya dari segi ahlak dan moral warga masyarakat. Ia prihatin melihat tayangan televisi yang dengan mudahnya mempertontonkan bagian dari kehidupan atau dinamika manusia yang tabu untuk dilihat umum.
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat agar tidak terjebak dalam pola hidup konsumtif dan hedonis. Ia mengajak istri pejabat di Batam untuk tidak melihat kebanggan dengan kepemilikan barang mewah dan mahal. Tapi, pada kecantikan berpikir dan hati. Ia mengatakan tak perlu gengsi memakai tas yang tidak bermerek. Dan, alhamdudillah beberapa istri pejabat mendukung gerakan yang dilakukan Aida Ismeth Abdullah.
Aida juga sedih dengan tingginya peraktek traffiking yang terjadi kepulauan Kerpi. Namun, Ia mengatakan keheranannya saat bertemu dengan salah seorang korban traffiking masih bisa berkata syukur Alhamdudillah karena bisa membantu sekolah adik-adiknya serta membantu membiayai rumah dan kendaraan orangtuanya di kampung halaman.
Di awal pertemuan, Aida merasa sedih karena bangsa Indonesia dilecehkan. Karena itu ia mengajak seluruh kompenen peserta dialog untuk meningkatkan pendidikan sehingga Bangsa Indonesia disegani di mata dunia.
Kegiatan dialog yang digelar di Community Center tidak dibungkus dengan kegiatan partai politik. Kegiatan ini murni untuk mendapat masukan bagi Aida sebagai anggota DPD. Ia juga tak bosan mengajak seluruh komponen Bangsa khususnya peserta dialog pada hari itu untuk meningkatkan ahlak mulia. Ia bangga karena saat ini program TV sudah mulai menanyangkan tayangan yang mementingkan nilai agama dan moral.
Kegiatan tanya jawab berlangsung sekitar satu setengah jam. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh peserta. Diantara pertanyaan yang masuk adalah mengenai peningkatan moral, pelayanan kesehatan di Batam, Upah, rumah ibadah untuk komunitas Hindu hingga masalah olahragawan berprestasi.
Rustam Sinaga mengusulkan ke Aida agar sistem kontrak kerja dan outsourching saat ini yang durasinya sangat pendek (berkisar 6 bulan hingga 1 tahun) agar ditinajau kembali. Ia merindukan sistem kontrak yang cukup lama seperti tahun 2000 ke bawah , dimana kontrak pekerja berkisar dua hingga 5 tahun.
Kalau saat ini kontrak singkat merepotkan ia sebagai ketua RW. Sinaga adalah ketua RW 07 KIB. Ia membawahi 25 RT. Ia kewalahan melakukan pergantian pengurus RT yang habis kontrak, karena kontrak pekerja yang sangat pendek. Kontrak pendek ini tidak bisa memaksimalkan program kemasyarakatan.
Herman salah seorang aktivis LSM Kesehatan mengharapkan agar pemerintah meningkatkan kepedulian terhadap HIV AIDS, karena perkembangan HIV AIDS di Batam membuat ia kuatir.
Ari dari komunitas Karang Taruna Siaga Yudha I Batamindo mengharap agar upah Batam diperhatikan.
Rusli menyampaikan agar atlit berprestasi yang berasal di KIB serta Pengelola Kawasan yang sangat peduli dengan pembinaan olahraga diperhatikan pemerintah. Rusli mengatakan bahwa pengelola KIB telah 16 tahun melakukan kegiatan annual games. Mewadahi dan menfasilitasi kegiatan olahraga di KIB.
Semua masukan yang disampaikan oleh peserta dialog ditampung oleh Aida Ismeth Abdullah dan berjanji akan menyampaikan ke pihak terkait untuk ditindaklanjuti.
Ada yang menarik dalam acara dialog ini adalah, Aida mengajak seluruh peserta untuk selalu ramah dan menjaga hati tetap bersih. Karen itu ia pun tak bosan menebar senyum.
Rangkaian perjalanan Aida Ismeth Abdullah di Kawasan Industri Batamindo didampingi sejumlah istri pejabat. Diantaranya, istri ketua DPRD Kepulauan Riau. Kegiatan dialog dengan pekerja ini difasilitasi oleh tokoh muda Batam yakni Baru Rohim yang juga ketua ANSOR Kepri. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari IPSM (Ikatan Praktisi Sumber Daya Manusia) Barelang, RT/RW se KIB, Karang Taruna Siaga Yudha I Batamindo, Pengurus Keagamaan KIB dan perwakilan pengurus olahraga KIB.
Pada kesempatan kunjungan Senator Aida Ismeth Abdullah ataupun Senator lainnya (Anggota DPD RI) di Daerah sebaiknya diberikan masukan aspirasi Daerah tempatan secara tertulis. Siapa tahu rekan-rekan di tanah air mempunyai masukan yang positif demi kamajuan kita bersama.
Selamat untuk Merumpa Weblog
Salm hangat,
Ruslan Andy Chandra
Jakarta
Dear Ruslan Andy Chandra
Terima kasih atas sarannya. Insya Allah kita akan menyampaikan saran tertulis kalau ada kesempatan berikutnya untuk bertemu dengan senator Indonesia. Salam.