PHK buka berarti kiamat, demikian kalimat yang dimuat di sejumlah koran atau majalah ketika krisis global sedang berlangsung.
Memang tidak mudah meninggalkan comfort zone. Banyak pekerja yang tidak siap menghadapi perubahan dari pekerja menjadi mantan pekerja karena di PHK.
Itulah kehidupan, tidak ada yang abadi. Segalanya bisa terjadi. Obama pun, dengan optimis mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di Amerika Serikat.
Begitulah yang terjadi, tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia usaha. Perusahaan yang pada awalnya kelihatan sangat kuat, makmur dan berusia puluhan tahun pun bisa terkena krisis yang berujung pada penutupan usaha.
Lalu bagaimana menyikapi masalah itu? Pimpinan perusahaan yang bijaksana tentunya tidak melepas pekerjanya begitu saja hanya dengan selembar surat keterangan kerja serta setumpuk uang pesangon.
Pimpinan yang bijaksana sebaiknya (dianjurkan) melakukan persiapan yang baik sebelum mem – PHK karyawan dengan pembekalan. Kita tahu bersama bahwa ketika perusahaan merekrut pekerja maka sang karyawan dibekali dengan aneka informasi, pengetahuan dan keterampilan tentang dunia kerja di perusahaan melalui program orientasi.
Nah, kenapa pada saat karyawan di PHK tidak dibekali lagi tentang kewirausahaan atau cara menghadapi wawancara atau melamar kerja secara efektif.
Karyawan yang terkena PHK, apalagi yang telah bekerja cukup lama banyak diantara mereka yang tidak siap. Dari survey yang penulis lakukan saat memberikan pelatihan kewirausahaan terhadap pekerja yang akan di- PHK karena kirisis global ternyata ada delapan puluh persen yang mengaku tidak siap. Mayoritas alasan yang dikemukakan didasari pikiran negatif.
Pikiran negatif yang menetap di pikiran bawah sadar tersebut dapat berupa keyakinan, kepercayaan atau persepsi. Nah sesuai dengan hukum konsentrai pikiran mengatakan bahwa apa yang dipikirkan akan menjadi kenyataan, karena itu janganlah memikirkan apa yang tidak kita inginkan.
Sebuah hasil penelitian mencatat bahwa 75 % orang berpikir negatif dan 77% orang menderita psikosomatik karena pikiran.
Jelas dikatakan di atas bahwa karyawan yang akan menghadapi PHK meskipun akan menerima puluhan juta rupiah bukan berarti tugas pimpinan perusahaan sudah berakhir.
Pimpinan yang bijaksana adalah yang melakukan pembekalan karyawan bagaimana menghadai PHK agar dapat mengelola uang pesangon dengan bijaksana atau dapat mempersipkan diri dalam mencari pekerjaan baru yang didasari dengan pikiran yang positif.
Sebuah perusahaan di Kepri baru-baru ini telah melakukan tahapan PHK dengan baik adalah PT Sumiko, sebuah perusahaan elektronik yang berada di Bintan Industrial Estate. Perusahaan tersebut dapat melewati tahapan PHK dengan sangat baik dimana pimpinan (diwakili oleh bagian HRD), Ketua Serikat Pekerja, Ketua Bipartit secara bersama-sama memberikan pembekalan terhadap karyawan mengenai kewirausahaan dan bagaimana melakukan wawancara kerja dengan efektif.