Naskah: Arda Cumfire
Kelompok Pecinta Alam “CUMFIRE” Batamindo kembali mengadakan orientasi lapangan yaitu diklat bagi calon anggota baru (caba). Sabtu, 07 Maret 2009 sekitar pukul 15.00 WIB sebanyak 7 orang Team Advance (survey jalur) berangkat untuk membuat tanda jejak dan persiapan di lokasi. Adapun lokasi diklat pada tahun ini bertempat di kawasan Hutan Mukakuning.
Sebanyak 17 orang peserta diklat ikut dalam kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan di Cumfire, sekaligus sebagai syarat mutlak yang harus diikuti untuk menjadi anggota penuh.
Setelah brieefing panitia di Base Camp Cumfire, pada pukul 21.00 WIB semua panitia dan peserta berangkat menuju Pos I Tower. Di pos inilah panitia melepas caba berjalan sendirian dengan selang waktu setiap 15 menit. Mereka harus mengikuti tanda jejak yang sebelumnya telah dipasang oleh Team Advance.
Dengan bekal rasa keyakinan dan pengetahuan yang telah diberikan, mereka berjalan menembus hutan dengan bantuan cahaya senter dan sinar bulan yang menerobos di sela-sela daun dan rerantingan.
Di Pos II Hutan telah siap beberapa panitia untuk menyambut kedatangan caba dan diberi pertanyaan tentang materi kepecinta-alaman. Konsekuensi yang diterima adalah hukuman jika tak bisa menjawab pertanyaan, ditambah bentakan panitia yang harus mereka terima.. Itulah tujuan diklat ini, yaitu untuk membentuk jiwa seorang pecinta alam yang kuat, peduli dan berwawasan, semoga.
Begitulah seterusnya para caba harus melalui beberapa pos hingga sampai di pos terakhir yaitu Pos IV Camp. Sekitar pukul 23.00 WIB, satu persatu caba tiba dan berbaris di lokasi. Panitia acara mulai berperan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman semua materi yang telah diberikan sebelumnya selama 12 kali pertemuan. Setelah jumlah caba lengkap, sweeping perlengkapan pun dimulai. Ada seorang caba yang banyak sekali melakukan kesalahan, hukuman bagi semualah yang harus diterima. Itulah kebersamaan.
Walau dengan temaram cahaya lilin dan sinar bulan hampir penuh, terlihat lepas memandang ke sekitar lokasi suasana malam di Danau Hutan Mukakuning yang bertabur bintang. Sungguh panorama yang didambakan bagi setiap petualang… Semua caba berbaris di depan bendera kebesaran Cumfire yang ditancapkan di area yang menjorok ke tengah danau tanpa penghalang pepohonan. Suasana mulai dingin ketika angin malam menerpa tubuh-tubuh caba yang basah dengan lumpur.
Semua caba berbaris di depan bendera dengan wajah yang mulai membisu. Panitia acara memberikan perintah untuk membuat bivak, yaitu tempat berlindung sementara di hutan dengan peralatan yang telah mereka bawa masing-masing. Lokasi pembuatan bivak telah ditentukan yaitu di sekitar Camp. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mudah mengawasi para caba dari segala resiko. Adapun kriteria bivak adalah kokoh, aman, nyaman, dan terlindungi.
Minggu, 08 Maret 2009.. Pukul 01.00 WIB caba istirahat dan tidur di bivak yang telah dibuatnya masing-masing. Sementara panitia melakukan brieefing untuk persiapan acara selanjutnya… Selang waktu satu jam, suasana malam yang begitu tenang mendadak pecah dengan suara–suara keras dan teriakan dari panitia. Semua caba dibangunkan secara mendadak dan langsung berbaris di depan bendera.
Mereka dibagi menjadi 3 kelompok untuk melakukan ”penggojlokan” mental dan fisik, kemudian direndam dalam air danau sambil diberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi kepecinta-alaman. Semua panitia berperan dalam tugasnya masing-masing, sementara Team Dapur Umum menyiapkan sarapan untuk caba.
Acara perendaman, yang merupakan acara inti dalam diklat telah selesai sekitar pukul 04.30 WIB. Semua caba berbaris dan menghangatkan diri dekat api unggun sambil menikmati hangatnya bubur kacang ijo dan air jahe.
Terdengar sayup suara azan subuh mengumandang dari surau di kejauhan sana. Semua panitia dan caba mengganti pakaiannya masing-masing, bagi yang muslim melakukan sholat berjamaah yang kemudian dilanjutkan kuliah tujuh menit (kultum) yang dipimpin oleh Dudi Taupan.
Pukul 06.30 WIB acara selanjutnya yaitu senam ”ala Cumfire” yang dipimpin oleh Komandan Udin. Senam ini berbeda dengan senam yang ada, karena unik dan sangat berkarakteristik.. Itu cuma ada di Cumfire dan telah dipatenkan.
Kehidupan pagi pun mulai menggeliat. Sinar surya memberikan hangatnya ketika angin pagi menusuki tubuh kami, tunas-tunas barupun lahir dan tumbuh, sementara burung-burung menari mencari makan mengelilingi danau di sekitar Camp. Sarapan roti kebersamaan pun disiapkan untuk menguatkan tenaga yang mulai melemah. Dalam kebersamaan ada sebuah rasa kekeluargaan, begitulah harapan kami bagi para caba ini yang nantinya akan menjadi bagian dari Keluarga Besar Cumfire.
Sekitar pukul 08.30 WIB caba diperkenalkan permainan-permainan yang menghibur (outbound) oleh para fasilitator outbound Cumfire. Tawa dan canda tapi penuh konsentrasi dapat menghilangkan penat dan keletihan para caba. Semua berbaur dan terhibur dalam acara tersebut.
Pada pukul 11.00 WIB semua caba kembali pada bivaknya masing-masing, mereka ditugaskan untuk membuat beberapa baris puisi tentang alam dan harus mengekspresikannya di depan semua panitia. Penuh kreasi dan bakat..Hebat buat caba 2009..!
Waktu menunjukan pukul 12.00 WIB, saatnya panitia maupun caba mempacking barang-barang dan perlengkapannya dalam tas untuk pulang kembali ke Base Camp Cumfire.
Alhamdulillah. Acara diklat ini berjalan dengan harapan yang telah direncanakan. Kalaupun ada kepuasan atau tidak, marilah kita sama-sama intropeksi diri dan melakukan evaluasi. Tetap jaga koordinasi, kebersamaan dan kekeluargaan.
Berbagi Waktulah dengan Alam
Kau ’kan Tau Dirimu yang Sebenarnya
”Hakekat Manusia”
Dokumentasi : Cumfire Team