Bulan ramadhan bagi pekerja di Kawasan Industri Batamindo dikemas dalam berbagai kegiatan, mulai dari acara bazar buku, buka puasa bersama warga di sekitar Batamindo Industrial Park, buka puasa dengan 2500 anak yatim dan dhuafa, juga dilakukan kegiatan itikaf. Acara berdiam di mesjid sambil melakukan rangkaian ibadah seperti mengaji 30 juz, ceramah agama, sahalat tahajud, sahur bersama dan shalat subuh berjamaah.
Pada hari jumat 4 September 2009 lalu, panitia buka puasa bersama PT BIC dan DSNI menggelar acara itikaf di Masjid Nurul Iman. Acara ini dimulai sejak pukul 01.00 dengan pembacaan ayat suci alquran sebanyak 30 juz. Ceramah dan diskusi agama dipimpin olen oleh Ir. Moh. Arief yang juga direktur Nurul Islam Group. Dalam ceramahnya Arief mengupas masalah Visi Zakat.
Arief mengatakan bahwa kelaparan di bumi terjadi di seluruh belahan dunia. Dalam catatan Arief dikatakanbahwa setiap 3 detik satu orang anak di dunia meninggal
karena kelaparan. 25.000 orang meninggal setiap hari di dunia karena kelaparan dan kemiskinan. 3,5 juta balita meninggal setiap tahun akibat gizi buruk. Diperkirakan di dunia saat ini terdapat 1,1 miliar orang kegemukan karena banyak makan dan 1,1 miliar orang kurus kering karena kurang gizi.
Arief melanjutkan, ketika negeri dan penduduk negeri ini tidak beriman dan bertagwa, ketika sangat sedikit yang bersyukur ketika banyak yang tidak ingat Sang Pencipta maka hasilnya adalah negeri yang melimpah kekayaan malah miskin penduduknya, ditimpa musibah silih berganti.
Arief dalam catatanya mengatakan bahwa zakat adalah rukun islam, ibadah dan muamalah (sosial), merupakan pilar solusi kemiskinan dan pilar penggerak ekonomi. Zakat berperan sebagai modal pembangunan masyarakat (capital), keadilan sosial (social justice), keseimbangan sosial (social equilibrum), jaminan sosial (social guarantee), jaring pengaman sosial (social safety net), asuransi sosial (social insurance), dan sebagai telaga (oase).
Sesuai dengan visi zakat yakni mustahik, pemberdayaan ekonomi dan kemandirian, maka penerima zakat (8 asnaf) terdiri dari: Memberdayakan Faqir. Memperbaiki mutu beragama, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat miskin. Memperkuat manajemen amil. Menyantuni,memperkuat dakwah dan keimanan muallaf. Riqab (membebaskan perbudakan menuju kemandirian dalam beragama, sosial, ekonomi dan budaya). Membebaskan dari jerat hutang (gharim). Memperkuat segala macam dakwah fisabilillah. Memperkuat santunan Ibnusabil (penuntut ilmu, pengungsi, anak jalanan, dll).
Bila melihat rantai kemiskinan yang disebabkan oleh pendapatan rendah menimbulkan berbagai masalah. Mulai dari konsumsi rendah menyebabkan papan dan pangan rendah, kesehatan rendah dan melahirkan gizi buruk. Bila daya beli rendah menyebabkan pengetahuan rendah yang pada akhirnya menyebabkan kinerja rendah. Ketika tabungan rendah, modal kecil berdampak para produksi yang rendah dan berakhir pada kinerja rendah.
Berdasarkan dengan itu Arief dalam catatannya menekankan strategi sebagai berikut; penciptaan lapangan kerja, penyiapan sarana transportasi dan komunikasi, santunan modal kerja, kemudahan permodalan dan bantuan teknologi produksi, pendidikan dan kewirausahaan , peningkatan etos kerja dan keterampilan managerial.
Arief mengatakan bahwa potensi zakat di Indonesia adalah 9,09 triliun sedangkan realisasinya baru terlaksana sekitar 500 miliar rupiah (5,5% dari potensi zakat). Hal itu disebabkan karena target pengumpulan masih rendah, program pemberdayaan masih sporadis dan isnidental (belum berkelanjutan), belum diketahui berapa banyak mustahik yang menjadi muzakki, jumlah mustahik terus bertambah (sektar 80 juta jiwa).
Usai sharing masalah zakat diteruskan dengan shalat tahajjud berjamaah. Kemudian diteruskan dengan sahur bersama di halaman depan Masjid Nurul Iman. Program itikaf ini kemudian ditutup dengan shalat subuh berjamaah. Kegiatan itikaf dalam acara program sahur bersama dan itikaf bersama oleh panitia dari CSR PT BIC dan DNSI dijadwalakan berlangsung dua kali. (M.Rusli).