Hari kemenangan telah tiba, setelah berpuasa 29 hari. Shalat Idul Fitri ( 1 Syawal 1430 H) jatuh pada hari Minggu 20 September 2009. Ribuan ummat Islam di Kawasan Industri Batamindo memenuhi Masjid Nurul Islam untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Warga dormitory yang melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid meluber hingga di jalan depan arah power house, khsusnya jamaah perempuan.
Takbir berkumandang, Allahu Akbar tiada henti diucapkan ummat Islam. Rangkaian shalat idul fitri di Kawasan Industri direncanakan akan dilaksanakan di lapangan Community Center. Berhubung pada malam hari hujan membasahi lapangan Community Center maka panitia Shalat Idul Fitri memindahkan lokasi sahalat ke masjid Nurul Islam.
Bertindah selaku imam shalat idul fitri adalah Ustaz Abdul Rauf. Sebelum sholat disampaikan sejumlah pengumuman dan kursus singkat shalat idul fitri. Laporan penerimaan zakat, infag, sadaqah dibacakan oleh ketua panitia pengumpukan dan pendistribusian zakat oleh Bimo. Jumlah keseluruahn zakat, infaq, sadaqag, waqaf hingga fidiah mencapai angka diatas 300 juta lebih. Penyaluraanya diberikan kepada yang berhak baik warga yang berdomisili di Pulau Batam maupun yang berdomisili di hinterland, pulau pulau dekat Batam.
Ceramah agama setelah shalat idul Fitri disampaiakan oleh Ustaz Jamaluddin Nur. Dikatakan oleh Jamaluddin Nur agar memohonlah hanya kepada Allah, bukan kepada orang kaya atau pejabat karena orang kaya dan para pejabat juga bisa sakit.
Lebih jauh dikatakan oleh Jamaluddin Nur agar peduli pada warga yang tidak mampu, fakir miskin , dhuafa. Selama ini perlakukan terhadap orang miskin tidak adil. Banyak contoh yang dikemukanan oleh Jamaluddin Nur, seperti pengucuran dana ke Bank Cebtury hingga 6 triliun rupiah sementara warga miskin dan kelaparan tidak bisa lagi menjadi pegemis dan memimta minta. Di satu sisi anggota dewan dilantik juga dengan fasilitas negara. Jamaluddin Nur membandingkan, Pada jaman rasulullah, saat bulan ramadhan justru melakukan perang jihad dan memenangkan peparangan tersebut. Saat ini para pemimpin saat bulan ramadhan hadir di hotel melakukan buka puasa bersama dengan pendekatan yang tidak islami demi investor.
Jamaluddin Nur dalam ceramahnya mengajak kepada Ummat Islam agar peduli pada kaum yang lemah, miskin. Mengajak kaum Muslim untuk bangkit dan menjadi manusia yang produktif. Usai shalat idul Fitri dilanjutkan dengan acara silaturahmi.