Angkutan Pelajar Gratis disingkat APG telah memasuki usia 3 menjelang 4 tahun. Sejak diluncurkan pada tahun 2006 lalu, APG telah memiliki 4 unit kendaraan. Ketika itu APG adalah terobosan dari CSR PT BIC bekerja sama dengan Dana Sosal Nurul Islam (DSNI) Muka Kuning mnmbuat terososan berupa angkutan gratis bagi pelajar kurang mampu. Uji coba dilakukan terhadap pelejar kurang mampu yang berdomisili di sekitar Kawasan Industri Batamindo yakni Kecamatan Sei Beduk. Alhamdudillah program tersebut mendapat sambutan istimewa dari para pelajar kurang mampu.
Salah seorang pengguna APG bernama Aswi yang berdomisili di Kecamatan Sei Beduk mengakui melalui testimoninya bahwa APG adalah penyelamat bagi kelangsungan sekolah Aswi. Dia menguraikan bahwa orang tuanya adalah keluarga kurang mampu. Bila Aswi harus mengeluarkan biaya transport setiap hari minimal harus menganggarkan sepuluh ribu rupiah, bila ditotal selama sebulan kurang lebih menghabiskan anggaran transport sebesar 300 an ribu rupiah.
Anggaran tersebut sangat memberatkan bagi Aswi. Aswi juga mengatakan bahwa APG selalu on tima menjemput pelajar sehingga kami tidak telat ke sekolah. APG tidak hanya digunakan Aswi untuk keperluan berangkat dan pulang sekolah, APG juga membantu bila ada kegiatan estra seperti sepak bola. Karena itu Alwi mengharap agar pihak pengelola APG dapat menambahkan armadanya menjadi sepuluh atau dua belas kendaraan.
Ir. Arief selaku Direktur eksekutif NIG Grup mengatakan bahwa pihak pengelola akan berusaha namun untuk sementara kemampuan pengelola baru mengoperasikan 4 buah kendaraan termasuk sebuah kendaraan mini bus berpenumpang 27 orang. Diakui oleh Arief bahwa pengadaan kendaraan seperti minibus membutuhkan dana ratusan juta rupiah. Untuak sebuah kendaraan mini bus kapasitas 27 tempat duduk dibutuhkan anggaran operasi sebesar 320 juta.
Dikatakan oleh Arief bahwa APG adalah milik ummat, milik masyarakat. DSNi hanya bertindak sebagai pengelola.
Kasri selaku Kepala Terminal dan Angkutan Departemen Perhubungan Kota Batam mengatakan bahwa pengadaan kendaraan gratis bagi pelajar adalah tugas negara seperti yang dituangkan dalam UUD tahun 45, namun demikian masyarakat juga bisa mengembangkannya meski terbatas. Selaku aparat pemerintah, Kasri berusaha memperjuangkan ke Pemerintah Daerah agar setiap Kecamatan di Batam dapat fasilitas kendaraan gratis bagi pelajar.
Kasri mengajak tokoh masyarakat dapat mengkomunikasikan ke Anggota Dewan agar memperjuangkan aspirasi tersebut.
APG adalah salah satu wujud perjuangan yang telah dirintis oleh CSR PT BIC bekerja sama dengan DSNI, setelah berjalan 3 tahun telah memberikan manfaat yang besar bagi pelajar kurang mampu.
Pada hari Jumat sore 12 Februari lalu, pimpinan CSR PT BIC Andi Mapisangka, Kasri Kepala Terminal dan Angkutan Departemen Perhubungan Kota Batam, Direktur Eksekutif NIG Grup Ir. M. Arief , Pengurus Badan Pengelola Masjid KIB, sejumlah tokoh masyarakat menghadiri peresmian Angkutan Pelajar Gratis berupa mini bus dengan kapasitas 27 tempat duduk. Peresmian dilakukan di Masjid Nurul Iman Kawasan Indutri Batamindo. Sukses APG.