PT Tunaskarya Indoswasta kembali menggelar Outbound Training Angkatan ke-VIII bertempat di Pantai Mawar pada tanggal 10 -11 April 2010. Foto Kegiatan di bawah ini:
Salah satu program Department Outsourching PT Tunaskarya Indoswasta adalah memberikan pelatihan terhadap karyawan. Pada tahun 2010 outbound training dilakukan di Pantai Mawar Barelang. Peserta yang mengikuti terdiri dari berbagai perwakilan perusahaan. Ada 30- an peserta yang join. Calon peserta yang mendaftar ada 60 orang. Berhubung pada saat pelaksanaan berlangsung beberapa calon peserta kena shift ke- dua. Setengah calon peserta yang sudah mendaftar gagal ikut. Minat pekerja sebetulnya tinggi mengikuti pelatihan ini. Hanya saja terkendala shift kerja.
Outbound training adalah agenda tahunan yang selalu menarik diikuti oleh karyawan baru. Berbagai materi pelatihan diajarkan melalui games yang menarik. Pada outbound ke- delapan ini, peserta dipandu oleh fasilitator berpengalaman. Sejak kedatangan hingga berakhirnya acara, peserta dapat mengisi waktu dengan padat dan efektif. Tidak banyak waktu untuk beristrahat di sela-sela gemae berlangsung.
Sesaat sampai di lokasi outbound, peserta turun dari bus, seluruh peserta dan pantia mengangkat lalu menyimpan perlengkapan. Supri langsung memerintahkan seluruh peserta berbaris untuk mengikuti upacara pembukaan. Ceremony pembukaan dipimpin oleh M. Rusli yang juga bertugas sebagai fasilitator pelatihan, didampingi Ketua Panitia Supri. M. Rusli mengajak seluruh peserta untuk disiplin dan semangat mengikuti kegiatan outbound ini.
Usai ceremony pembukaan diteruskan dengan pembentukan tim, latihan dan lomba yel-yel serta game produktivitas. Yang memandu acara pembentukan tim ini adalah Isa.
Usai shalat Isya dan makan malam diisi teori. Peserta dipandu oleh Riko Jaya Saputra, S. Psi, M. Psi untuk mengenal watak dan karakter masing-masing peserta. Materi ini dinamakan Eneagram.
Kata RikoJayagram Saputra, watak manusia dapat dikelompokkan menjadi 9 watak. Diantaranya ada orang yang suka mengejar prestasi, ada orang yang suka mendamaikan. Ke sembilan watak manusia tersebut dibahas satu demi satu. Untuk memahami lebih jauh tentang watak peserta, Riko Jaya Saputra yang juga HR Manager PT Tunaskarya Indoswasta membagikan selebaran soal. Dari soal yang dibagikan masing-masing peserta dapat memilih jawaban yang paling cocok dengan dirinya. Setelah dibuat kesimpulan akan mengerucut menjadi sebuah kesimpulan yang ditandai dengan adanya salah satu dari sembilan watak.
Usai materi Eneagram diteruskan dengan materi berpikir Positif, Etsos Kerja dan Kreativitas. Materi ini dibawakan oleh M. Rusli. Usai materi teori, pada pukul 23.30 dilanjutkan solo camp. Seluruh peserta digiring ke tengah hutan yang gelap gulita di bukit ketinggian 20 hingga 30 meter diatas permukaan laut. Peserta dilepas satu demi satu oleh panitia. Peserta membawa perlengkapan seperti terpal, autan, garam, lilin, korek, senter, pena dan kertas. Selama kurang lebih satu jam lamanya mereka di lepas di tengah hutan. Setelah itu dikumpulkan kembali oleh panitia.
Menjelang acara api unggun, peserta diminta untuk menjelaskan pengalaman usai mengikuti solo camp. Mayoritas mengaku takut saat awal pemberangkatan dan rasa takut tersebut seketika sirna ketika pikiran mereka diaktifkan dalam suasana positive thingking. Melalui game solo camp ini peserta dapat menemuka sendiri kekuatan pikiran positif. Karena pikiran adalah pilihan. Ketika mengaktifikan pikiran positif maka yang muncul adalah positif. Begitu juga sebaliknya. Saat mengaktifkan pikiran negatif maka yang diperoleh adalah hasil negatif. Pikiran tidak mengaktifkan kondisi positif dan negatif secara bersamaan. Ketika yang diaktifkan negatif maka positif akan pasif. Ketika pikiran positif yang diaktifkan maka pikiran negatif akan pasif. Karena itu pikirkanlah apa yang ingin kita pikirkan dan jangan memikirkan apa yang tidak kita inginkan. Begitulah kesimpulan peserta saat mengikuti game solo camp.
Usai evaluasi solo camp, peserta dan pembina serta fasilitator membuat bina akrab diiringi musik akustik. Memasuki pukul 02.00 peserta kembali ke base camp. Seluruh peserta beristrahat.
Pukul 05.00 Minggu 11 April 2010 Adsan subuh, peserta bangkit dari tidur lalu bergegas ke mushola yang ada di dekat base camp. Meski kantuk masih menggantung di pelupuk mata tepat pukul 06.00 peserta melakukan pemanasan, lari pagi dan senam peregangan otot. Koordinator senam adalah Walid.
Usai break pagi, peserta kembali memasuki arena permainan. Fasilitator mengajak peserta untuk memahami pentingnya sebuah trust. Fasilitator membawakan materi trust fall. Usai trust fall dilanjutkan materi penyelamatan sandera. Pada game ini peserta dibagi menjadi tiga tim setiap tim dibagi lagi menjadi dua pihak. Pihak pertama adalah bertugas untuk menyelematkan sandera yang terikat, sedangkan sang ketua atau penolong diberi sebuah tantangan berupa menyusun potongan kertas menjadi bujur sangkar. Dari ketiga kelompok semuanya gagal menyelesaikan tugas sebagai pembebas sandera.
Game ini mengajarkan peserta pentingnya konsentrasi dan menetapkan sebuah leader dalam sebuah tim. Pelajaran utama yang ditanamkan dalam game ini adalah peserta diajak untuk keluar dari kotak. Peserta didorong untuk berpikir kreatif.
Game berikutnya adalah Trust Board. Pesan yang ditanamkan terhadap peserta adalah manfaat prioritas dan bertindak proaktif. Sesi berikutnya adalah permainan yang dilakukan oleh sepuluh anggota tim. Semua anggota tim diminta untuk duduk seperti saat duduk di kursi namun peserta tidak dibolehkan duduk di tanah dan tidak boleh menggunakan kursi.
Pada game komunikasi. Seluruh peserta dibagi menjadi dua bagian. Kelompok pertama ditutup matanya dan diberi instruksi oleh pasangannya. Peserta yang medapatkan instruksi dijawibkan untuk menjalankan perintah berdasarkan pesan yang diberikan oleh komunikator. Si penerima apesan (komunikan) menjalankan tugas dengan mata ditutup. Medan yang dilewati berupa halang rintang, pasir, air laut, dan tanah berbukit. Peserta yang mengikuti game ini dilatih untuk belajar memberi pesan dengan efektif dan pasangannya dilatih untuk mendengarkan secara efektif.
Di sesi akhir outbound training. Seluruh peserta mengikuti game menara orang. Kelompok yang terdiri atas tiga kelompok berusaha membuat menara dengan waktu yang singkat efektif. Game ini menekankan pentingnya perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan untuk mencapai sebuah tujuan.
Seluruh rangkaian acara outbound training PT Tunaskarya Indoswasta ditutup dengan upacara, sesi foto bersama, 5 S. Pukul 15.00 kendaraan bus panitia datang menjemput. Seluruh peserttta yang tampak kelelahan menaiki bus. Di kursi bus peserta terlihat lelah dan menahan kantuk. Sesaat kemudian kendaraan meluncur menuju dormitory blok O Muka Kuning. Sampai jumpa di program Outbound training angkatan ke 9.