Sejalan dengan berubahnya status Pulau Batam menjadi daerah industri pada tahun 1971 berdasarkan Kepres No. 74/1971, Bea dan Cukai berdiri di daerah Industri McDermott, Batu Ampar, tahun 1983 Pos Bea dan Cukai pindah ke Jalan Kuda Laut, Batu Ampar, menempati gedung baru dua lantai dengan luas gedung 750 m2.
Tahun 1983 Kantor Inspeksi DJBC Tipe D Sambu Belakang Padang terbentuk, wilayah kerja meliputi Pulau Sambu/Belakang Padang, Pulau Layang, pulau-pulau kecil di sekitarnya. Terpisah dari Kantor Inspeksi DJBC Tipe B2 Batam.Tahun 1991 Kantor Inspeksi DJBC Tipe B2 Batam berubah status menjadi Kantor Inspeksi Tipe A1 Batam dengan wilayah kerja meliputi Pulau Batam, Pulau Bulan, dan Pulau Natuna (Ranai).
Tahun 1994 Kantor Inspeksi DJBC Tipe D Sekupang terbentuk dengan wilayah kerja Terminal Ferry (domestik dan internasional) dan Pelabuhan Batu Sekupang.
Tahun 1998 Kantor Inspeksi DJBC Tipe D Sekupang dilikuidasi.
Tahun 2001 Kantor Inspeksi DJBC Tipe A1 Batam berubah menjadi kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A3 Batam dengan wilayah kerja meliputi Pulau Batam, Pulau Buluh, Pulau Bulan, Pulau Rempang, Galang dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Terbentuk juga KPBC Tipe C Ranai membawahi pulau-pulau kecil daerah Natuna (Rani).
Januari 2007 KPBC Tipe A2 Batam Muka Kuning dan KPBC Tipe A4 Tanjung Uban terbentuk.
Pada tanggal 20 Agustus 2007, KPBC Tipe A3 Batam, KPBC Tipe A2 Batam Muka Kuning, dan KPBC Tipe A4 Tanjung Uban resmi dilebur menjadi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam, setingkat eselon II. Terpisah dari Kantor Wilayah Tanjung Balai Karimun.
Kini pimpinan di kantor pelayanan Bea Cukai Tipe B Batam aktif melakukan program development buat staf. Demi membentuk staf yang tangguh pimpinan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam rutin memberikan pelatihan kepada seluruh staff. Pada hari sabtu lalu tanggal 13 November 2010 bertempat di Hotel Harris Resort diselenggarakan Team Building untuk seluruh staf dan Fun Day buat keluarga Staf Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam. Bertindak sebagai fasilitator pelatihan adalah konsultan dari PT Tunaskarya Indoswasta Batam.
Diawali dengan upacara pembukaan yang dibawakan oleh Kepala Bagian Umum Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam Indrajati Martini, S.Sos. Pembacaan Doa oleh Yoga dari tim fasilitator PT Tunaskarya Indoswasta. Indrajati yang biasa dipanggin Ibu In mengatakan bawah program team building dilaksanakan untuk mempererat persaudraan dan persatuan sesame staf di Kantor Pelayanana Bea Cukai Tipe B Batam.
Usai pembacaan doa diteruskan senam pemanasan. Materi Team Building kali ini menekankan pada pembentukan tim, kepemimpinan, kreativitas, berpikir positif, komunikasi efektif, penempatan staf yang tepat pada job yang tepat, serta materi perubahan .
Tim dibagi menjadi enam kelompok. Peserta yang ikut berjumlah 110 orang. Setiap kelompok terdiri atas delapan belas orang. Pembentukan tim bertujuan untuk mencairkan suasana. Setiap kelompok ditugaskan untuk mencari sepotong kertas yang berisi nama anggota tim. Setiap kelompok dalam satu ikatan tali rafia wajib mengumpulkan semua anggota kelompok mereka sebelum kembali ke pos utama. Kesulitan muncul saat mengumpulkan kertas yang berisi anggota tim karena kertas yang ditulisi nama disebar di atas lapangan . Butuh waktu lima belas menit untuk mengumpulkan semua anggota tim. Kesulitan awal sesama anggota tim ada yang belum saling kenal karena beda Departement. Kekauan tersebut dapat cair berkat kerjasama yang kompak.Usai pembentukan tim diteruskan dengan latihan yel yel. Setiap kelompok diwajibkan membuat yel yel yang mampu menaikkan spirit anggota tim. Materi yel yel adalah salah satu cara untuk mengeluarkan hormon endofrin yang ada dalam diri peserta. Hormon ini dapat mengeluarkan perasaan senang, bahagia pada diri peserta.
Pukul 09.00 materi tim building dilaksanakan. Ada enam Kelompok. Masing masing kelompok mengikuti materi sebanyak enam jenis games. Games tersebut adalah Trust Fall. Materi ini bertujuan untuk menumbuhkan keercayaan antar sesama anggota tim. Fasilitator pelatihan games ini adalah Riko Jaya Saputra yang didampingi oleh Supri.
Games kedua adalah Start Puzzle. Pada games ini materi yang dibahas adalah komunikasi satu arah, komunikasi dua arah, pesan berantai, persepsi. Peserta memahamai materi komunikasi efektif melalui start puzzle. Pada tahapana games ini ada sejumlah peserta yang telat menyelesaikan tugas mendapat punishment berupa balon yang dipecahkan diatas kepala peserta. Di dalam balon terdapat tepung sehingga ketika balon dipecahkan tepung berserakan di pundak peserta. Meski ada punishment peserta semakin terpacu mengikuti rangkaian games. Usai games ditutup dengan penjelasan atau brainstorming untuk memperkuat teori yang berhubungan dengan games yang dibawakan.
Games ketiga adalah spider web. Game ini dipandu oleh Wenny Nur Annisa dan Aji. Peserta yang mengikuti games ini diharuskan melewati rintangan berupa jaring laba-laba. Setiap pesera wajib melewati satu lubang. Ketika salah satu peserta menyentuh tali maka gagal secara tim. Pesan moral dari game ini adalah Pentingnya menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat. The right man on the right place.
Games keempat adalah dart game. Dipandu oleh Risma dan Aan Pandelan. Setiap peserta mendapat peran melempar anak panah pada papan dart pada jarak dua meter, tiga meter dan empat meter. Peserta yang gagal di salah satu papan dart mendapat punishment berupa meniup balon hingga pecah. Pada game ini terlihat adanya sikap positif saat mendapat tugas meniup balon, namun setelah balon pecah sikap negatif seketika hilang. Risma memperkuat game ini dengan materi berpikir positif. Risma memberi gambaran kisah kekuatan nasi yang didoakan secara teratur dan nasi tersebut bertahan lama dibanding nasi yang tidak didoakan hasilnya nasi yang tidak didoakan cepat basi.
Game ke lima adalah Maze. Peserta dipandu oleh Gloria dan Dudi. Peda game ini peserta diarahkan untuk memahami proses berpikir kreatif. Posan moral yang diangkat dalam game ini adalah pentingnya berpikir secara out of box.
Games bridge adalah materi ke enam. Dipandu oleh Wallid dan Isa. Setiap peserta melewati ejumlah rintangan. Di akhir materi peserta melewati titian jembatan yang terbuat dari tali tambang. Pada game ini peserta yang melintasi jembatan tambang mendapat bantuan keseimbangan dari rekan tim yang berada di sebalah kanan dan kiri peserta. Pesan moral dari game ini adalah pentingnya perubahan. Bahwasanya yang abadi dalam hidup ini hanya Tuhan. Selebihnya mengalami perubahan. Karena itu peserta diajak untuk selalu adaptif terhadap perkembangan jaman, teknologi, sistem dan fleksibel terhadap tuntutan pasar.
Usai Assesment general yang dibawakan Wenny Nur Annisa peserta mengikuti sesi yang paling menarik berupa penarikan door prize yang terdiri dari aneka ragam perlengkapan elektronik hingga sepeda gunung.
Pada kegiatan out bound kali ini, keluagra peserta juga mengikuti sesi fun day berupa lomba mewarnai untuk anak . Event Fun day dikoordinir oloeh Eva Rosida. Eva juga memberikan game tambahan untuk keluarga. Yaitu game bar tender. Pada sesi Fun keluarga peserta dimanjakan dengan fasilitas renang. Usai acara outbound sejumlah satf Bea Cukai menyempatkan bermain Flying Fox hingga jemputan bus datang. Kegiatan outbound training ditutup secara resmi pada pukul 17.30. sampai jumpa di program outbound angkatan ke – II di tahun 2010. Bea Cukai , Luara Biasa…..demikian yel yel penyemangat Staf Bea Cukai selama outbound berlangsung.