Sabtu, Tanggal 3 Desember 2011 bertempat di Kampung Bule berlangsung peringatan Hari AIDS se Dunia. Dihadiri Mahasiswa , LSM, Perwakilan Pekerja dan Unsur Pemerintah. Rangkaian acara berlangsung sederhana. Dimulai dengan sambutan ketua panitia lalu diteruskan dengan menyalakan lilin serta mendengarkan kesaksian dua orang ODHA. Acara ditutup aksi teater.
Kedua orang ODHA yang memberikan kesaksian bergantian memberikan pengalaman mereka. Yang pertama memberikan kesaksian adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Sang Ibu Rumah Tangga ini mengaku tideak pernah melakukan penyimpangan dalam rumah tangga, ia bingung ketika dirinya sudah terinfeksi Virus HIV dan positif AIDS. Ia sedih dan kecewa karena stigma masyarakat terhadap dirinya yang negatif. Ia juga harus rutin mengeluarkan biaya berobat yang tidak sedikit. Sambil menangis ia mengharap bantuan pemerintah daerah kota Batam agar membantu dirinya dalam berobat.
Seorang ODHA lainnya adalah lelaki beristri dan memiliki anak, saat positih HIV ia dijauhi keluarga. Bercerai dengan istri. Keluarga besarnya juga ada yang menolak si lelaki ini. Ia tahu diri kalau keluarganya menolak. Stigma sebagai ODHA membuat ia aktif di perkumpulan yang terdiri dari ODHA. Si lelaki ini mengatakan sejarah terinveksi HIV. Dulu ia sering “Jajan” tanpa pengaman”. Karena pada saat itu alat pengaman masih dianggap tabu. Tahun 2004 ia positif HIV. Kini berbagai penyakit sering muncul seperti diare, demam. Daya tahan tubuhnya sudah menurun maka tiap bulan ia rutin ke rumah sakit untuk berobat. Ia merasa tersiksa karena tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan sementara tiap bulan penyakit selalu menghampirinya. Karena itu ia mengharap kepada pemerintah agar diberi bantuan pengobatan dan diberikan pekerjaan agar bisa memiliki penghasilan.
Wakil Walikota Batam Rudi SE, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Hari AIDS sebaiknya tidak hanya sekadar seremony semata tapi ada langkah langkah kongret untuk mencegah penyebaran HIV AIDS di Batam. Rudi meminta kepada Kepala Dinas dan Anggota DPR D Kota Batam agar memperhatikan kondisi ini.
Peringatan Hari AIDS yang dilakukan di Kampung Bule berlangsung dari pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB. Saat pementasan teater berlangsung sejumlah Bar di kampung Bule masih dikunjungi tamu yang mayoritas Bule. Dengan santainya mereka bergandengan tangan dengan pekerja malam sambil keluar masuk Bar. Rudi yang melihat kondisi tersebut saat menyampaikan sambutan mengharap agar dampak yang ditimbulkan oleh kehidupan malam tidak lagi melahirkan daftar baru penderita HIV AIDS di Kota Batam.