Pagi yang sejuk, 23 September 2017. Udara di Kompleks Harmoni lebih segar dibanding hari hari sebelumnya. Hari itu saya sangat senang dan bersemangat. Ada tugas rutin. Memberikan pelatihan kepada para cleaner. Yang membuatku semangat adalah para peserta yang punya motivasi belajar tinggi. Sebelum saya datang, mereka sudah duduk menunggu. Tulus.
Pukul 08. 30 usai doa dan ice breaking, sebelum memberikan materi inti terlebih dahulu menceritakan pengalaman menjadi trainer. Dulu waktu masih di Makassar saya katakan pernah bekerja sebagai tukang cuci piring lalu hijrah di Batam, juga bekerja dari bawah. Sebagai pekerja bangunan, tukang cat rumah, asisten tukang sablon dan asisten pengukuran lahan. Bekerja yang dibayar harian. Namun semangat belajar yang tinggi akhirnya bisa memberikan hasil yang baik. Konsep 10.000 jam berlatih adalah solusi.
Kehidupan di lapangan adalah guru. Menghargai proses adalah emas. itu adalah prinsip. Saya ceritakan bagaimana Houtman Zainal Arifin yang awalnya juga dari nol sebagai Office Boy dan pelan namun pasti menjadi Vice President City Bank. Ada lagu yang memotivasi dari Rapper Young Lex yang menarik dicerna.
Young Lex – Office Boy
Lulus SMA jadi Office Boy
Tapi sekarang punya office, boy
Di suruh nyapu nyapu sama ngepel, boy
Di suruh ganti air galon abis, boy
Proses di bawah gue lewatin, boy
Kerja keras kaga pernah bohong, boy
Kadang kenyataan sakit
Kita jatuh di bawah itu untuk belajar bangkit, boy
Buat para Office Boy
Jangan nyerah sama mimpi lo, boy
Kita berasal dari bawah, boy
Diremehin sama atasan, boy
Buktiin lo punya kualitas, boy
Beli omongan mereka pake prestasi, boy
Emang kita dari bawah, boy
Tapi kita punya hak buat sukses juga, boy
Gaji gua tabung buat rekaman, boy
Dulu di remehkan
Tapi sekarang di idolakan boy!
Kita lulus SMA dan nggak punya biaya buat bayar kuliah
Respect buat mereka, yang memilih tuk kerja, bukan menangis pasrah
Dan tidak menyerah, selepas pulang kerja , lanjut ambil D3
Selesai kuliah, bikin usaha, kita semua bisa sukses kalo mau berusaha boy
Lulus SMA jadi Office Boy
Tapi sekarang punya Office, boy
Di suruh nyapu sama ngepel, boy
Di suruh ganti air galon abis, boy
Semua mulai dari bawah, boy
Gue juga pernah dulu di posisi elo, boy
Pak Zainal Arifin dulu Office Boy
Meninggal tahun 2012, boy
Respect buat beliau, boy
Vice President Citibank, boy
Dan ini buat para Office Boy
Kita juga bisa sukses kaya dia, boy
Kita berasal dari bawah, boy
Bukan berarti kita rendah, boy
Di mata Tuhan semua sama, boy
Yang penting kerjaan kita halal, boy
Kita berasal dari bawah, boy
Bukan berarti kita itu semua rendah ,boy
Buat para Office Boy
Jangan nyerah sama mimpi lo, boy
Tangisi tangisi?
Bila m’reka trus mencaci, mendingan diemin aja woop
Sesali sesali? Jangan pernah di sesali hidup tuk di perjuangin woow
Buat para Office Boy
Buat para Waiters, boy
Yang dari kalangan bawah, boy
Jangan nyerah sama mimpi lo, boy
Lulus SMA jadi Office Boy
Tapi sekarang punya Office, boy
Di suruh nyapu sama ngepel , boy
Di suruh ganti air galon abis, boy
Dulu gue Office Boy
Gue kaga nyerah Boy
Ga nyerah sama keadaan Boy
Mental gue mental juara Boy
Kita berasal dari bawah Boy
Direndahin sama atasan Boy
Jangan malu jadi Office Boy
Duit kita duit halal Boy
Buat para Office Boy
Jangan nyerah sama mimpi lo, boy
Dalam dilirk lagunya, Rapper Young Lex juga memilih sosok Houtman Zainal Arifin sebagai contoh yang patut ditiru dalam berjuang meraih mimpi. Siapakah Houtman Zainal Arifin.
Houtman Zainal Arifin dari Office Boy bertransformasi menjadi Vice President Citibank. Houtman Zainal Arifin lahir pada 27 Juli 1950 di Kediri Jawa Timur. Meninggal Kamis, 20 Desember 2012. Perjalanan dan Pengalaman hidupnya yang amat inspiratif. Zainal juga punya pengealaman bekerja sebagai direksi di perusahaan swasta, pengawas keuangan di beberapa perusahaan swasta, komite audit BUMN, konsultan, penulis serta dosen Pasca Sarjana di sebuah Universitas. Beliau dilahirkan dari keluarga pas-pasan.
Kisah Zainal Arifin menjadi pemicu hormon endorfin bagi peserta pelatihan. Tak ada pekerjaan yang jelek. Apapun pekerjaan itu asalkan halal adalah mulia. Justru bekerja dari nol lebih bagus untuk mempelajari banyak hal.
Sehubungan dengan itu peserta semakin semangat ketika diuraikan tentang kekuatan persepsi. Bahwasanya apa pun yang ada di sekitar adalah netral. yang menentukan positif atau negatif adalah persepsi masing masing. Kalau melihat dari kaca mata positif maka hasilnya juga positif dan begitu juga sebaliknya. Yang menghalangi sukses kita bukan atasan, pendidikan, aturan, pemerintah atau cuaca. Keberhasilan ditentukan oleh mindset positif. Mind set itu ibarat satelit.
Topik kedua yang diberikan adalah pelayanan. Hal utama yang ditekankan di sini adalah prinsik etika emas yang bernama Altruisme. Ketika petugas office boy melakukan tugas berdasarkan job description semata belum tentu bisa mengamalakan prinsip di atas. Ketika di rumah atau di luar jam kerja tidak melaksanakan prinsip altruisme dalam melayani maka bekerja masih menjadi beban.
Melayani yang didasari prinsip altruisme adalah mengutamakan dalam menolong dan melayani orang lain di banding diri sendiri. Mengapa melayani itu sejatinya sangat bagus? Dengan melayani atau memberi atau menolong maka sesungguhnya yang merasakan manfaat utamanaya adalah diri kita sendiri. Kenapa?
Ketika kita melayani, menolong atau memberi maka tak ada yang hilang dari kita. Bila dilakukan dengan ihklas maka yang merasakan efek bahagianya adalah sang pemberi layanan. Saat kita melayani maka kita melepaskan hormon bahagia dan senang. Hormon Endorfin, Dopamin dan Oksitosin adalah hormon yang kita lepaskan saat menolong orang lain. Hormon tersebut tidak saja membuat diri kita senang tapi juga memperkuat daya tahan tubuh kita.
Bila rajin melayani maka secara tidak langsung dapat memperkuat karakter diri. Modal dalam membangun sebuah kejujuran (Trust) adalah Karakter. Ibarat pohon bila akarnya (simbol karakter) maka pohon dapat bertahan dari gempuran badai dan topan.