Alam adalah lukisan terindah. Tak ternilai keindahan yang disediakan oleh Pencipta. Berguru sama alam bisa melahirkan ribuan Doktor. Alam masih menyimpan jutaan rahasia yang belum digarap oleh para peneliti. Salah satu keindahan yang sangat menyentuh rasa adalah sunset.
Bagi pencinta keindahan, berburu sunset sangat menyenangkan. Hari itu, 22 April 2018, sehari setelah peringatan R.A. Kartini, saya menghabiskan waktu setengah hari untuk hunting obyek foto. Berangkat dari Kos di Sunter Agung pada pukul 09.30. Sampai di Museum Seni Rupa dan Keramik. Cuaca sangat panas. Terik matahari membakar kulit. Keringat bercucuran. Baju basah oleh keringat.
Saya terkagum dengan pengunjung Kota Tua, banyak yang bermain sepeda di halaman Kota Tua, meski panas terik mereka dengan riang bermain sepeda yang banyak disewakan di tempat ini. Kalau hormon endorfin sedang aktif, pengaruh eksternal tak terasa lagi.
Masuk ke Museum setelah beli karcis seharga lima ribu rupiah, cukup terjangkau di kantong. Target awal adalah menyaksikan pameran keramik yang diakadakan oleh sejumlah seniman patung wanita. Maklum masih rangkaian hari Kartini.
Usai kunjungan di Museum Seni Rupa dan Keramik, perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Dengan Taxi Blue Bird, hanya beberapa menit saja sudah sampai di tujuan. Jalan kota Jakarta tak begitu macet. Asek, pikirku dalam hati.
Perahu Phinisi menjadi obyek yang menarik. Namun di balik kekuatan perahu Phinisi pikiranku melayang ke masa lalu. Sejak abad ke -16 oleh Portugis yang membangun Benteng Perdagangan Sunda Kelapa menjadi cikal bakal Kota Jakarta. Jasmerah alias jangan melupakan sejarah kata Pendiri Negeri ini Ir. Soekarno.
Jelang magrib, ditandai dengan alunan Suara Adzan. Buru buru mengambil sejumlah obyek foto. Puas, tentu tidak. Ternyata bikin nagih dan pingin ke tempat ini lagi menggali obyek foto yang penuh nuansa sejarah. Masih banyak kisah dan cerita yang belum digali. Seribu satu macam tema yang menarik di tempat ini. Seperti sejuta keindahan Sunset yang tak ada habisnya untuk dipandang.
Sunset, Sunda Kelapa, Kontainer, Bongkar Muat, Turis, Fotografer, sejarah masa lalu, hingga warung kaki lima, dan ada juga kisah Kopi pangku. Memiliki dinamika yang tak ada habisnya untuk dikisahkan. Sunda Kelapa nanti akau datang lagi.