Apakah itu passion. Ada yang mengatakan sebagai hobby. Ada yang mengatakan sebagai Etos. Sebelum menjawab ada baiknya kita kupas cerita yang mengisahkan tentang kisah spirit, passion atau hasrat.
Melakukan hobby yang menyenangkan itu bukan Passion. Jangan salah persepsi guys. Cara pandang keliru terhadap passion dapat menyebabkan kegagalan. Bagaimana cara mereka bisa sukses dari hobby. Itu butuh proses. Banyak kisah anak jaman now yang berhasil mendapatkan penghasilan puluhan juta per bulan hingga miliar rupiah pertahun. Merek berada di jalur passion dan karakter yang benar.
Pembaca pasti tahu Raditya Dika seorang penulis dan Youtuber yang pada tahun 2017 mempunya penghasilan hingga 56 juta per bulan dari Youtube, Reza Oktavia juga Youtuber mempunyai penghasilan 39 juta per bulan. Dua anak muda kece ini anak Indonesia. Nah yang lebih hebat adalah Youtuber dari luar. Sebut namanya Collen Ballinger seorang Komedian, Penulis buku dan Youtuber. Dia punya channel Miranda Sing, Psycho Soprano. Penghasilan sebagai Youtuber mencapai 66 miliar per tahun. Kemudian ada Rhett and Link dengan penghasilan juga 66 miliar pertahun juga sebagai Youtuber. Anda penasaran buka saja youtube. Biar tahu karya mereka dan passion mereka. Asal ada quota tentunya, he he he.
Pelajaran atau pesan moral dari dua anak muda di atas adalah jalani hidupmu tanpa mengejar uang. Tapi jadikanlah dirimu dengan pendekatan hobby untuk dikejar oleh uang. Anak muda di atas adalah anak muda yang terus berkarya tanpa mejadikan uang sebagai tujuan utama, namun membuat karya yang bagus sehingga dikejar uang, penghargaan atau profit. Keren habis kan. Inilah yang membedakan cara pandang anak muda sekarang.
Anak muda sukses di atas adalah contoh pekerja yang cerdas. Tidak menggantungkan hidup dia dari perusahaan atau pemerintah. Bekerja sebagai karyawan atau sebagai pegawai negeri bukan pilihan bagi anak muda di atas.
Sebagai pemerhati masalah tenaga kerja tentunya miris melihat banyaknya jumlah pengangguran saat ini. Contoh, di Batam, khsusunya di Kawasan Industri Batamindo ada ribuan pencari kerja yang terus menanti dan pasif, yang berlomba mencari pekerjaan. Kini jaman keemasan mencari kerja di Batamindo sudah mulai hilang. Perusahaan tidak sebanyak dulu. Tentunya jumlah penerimaan tenaga kerja juga tidak banyak. Fakta bukan hoax.
Karena didikan yang salah mengakibatkan mindset yang terbentuk hanya satu pilihan, sebagai pekerja. Titik. Tidak ada alternatif. Berminggu hingga berbulan menahan lapar, numpang sama keluarga, mengirit pengeluaran untuk bertahan. Pekerjaan pun tidak muncul. Banyak yang kecewa dan stress.
Tapi, di satu sisi banyak anak muda kreatif yang bisa menggantungkan hidup mereka tanpa bekerja di perusahaan. Mereka sangat sukses. Artinya mindset dan pilihan menentukan keberhasilan seseorang.
Justru dengan melakukan hobby akhirnya mereka di bayar. Uang yang mereka terima bukan uang sedikit. Sebulan bisa mencapai puluhan juta. Mengalahkan gaji Senior Manager. Padahal anak – anak muda kreatif di atas hanya fokus menjalankan kesenangan.
Mari kita analisa dulu. Apa sih yang membuat mereka bisa sukses. Mulai dari proses rekrutmen dulu ya. Dalam proses rekrutmen di perusahaan, khususnya bagian rekrutment profesional yang terdiri dari para psikolog yang bersertifikat melakukan assesment untuk mengetahui kecocokan antara pekerjaan dan kepribadian dan karakter calon tenaga kerja.
Bukan masalah pintar saja yang menjadi kunci di terima bekerja. Banyak aspek yang di lihat untuk melihat kecocokan alias engage antara management dengan calon pekerja. Engage mudahnya diterjemahkan sebagai sejodoh ya guys. Jadi kalau tidak diterima bekerja di perusahaan berarti tidak sejodoh dengan calon pimpinan. Tidak diterima bekerja bukan karena bodoh. Catat itu.
Nah apa yang mendasari sehingga calon yang berkarakter di kejar oleh para Head Hunter atau para Agen Rekrutmen. Jawabnya adalah Passion (Etos). Passion yang membuat mereka diincar. Apa ciri ciri Passion tersebut:
- Pekerjaan yang dilakukan didasari hobby atau kesenangan
- Pekerjaan yang dilakukan didasari visi yang terukur
- Pekerjaan tidak sekadar selesai tapi disertai prestasi dan kinerja
- Bekerja tidak untuk cari uang semata
- Bekerja adalah panggilan jiwa
- Pekerjaan adalah milik kita bukan milik perusahaan
- Saat Perusahaan tutup tidak panik karena sesungguhnya sang pemilik passion ini dikejar perusahaan lain
- Bekerja di sertai dengan cinta, kreatif, tanggungjawab, disiplin dan hemat.
- Bekerja dengan cinta maka tidak perhitungan terhadap waktu, biaya dan tenaga yang dikeluarkan.
- Melaksanakan prinsip Altruisme
- Bekerja dengan pikiran positif dan gelombang pikiran alfa.
- Tidak mengejar jabatan tapi jabatan yang datang
- Tidak mengejar uang tapi uang yang mengejar mereka
- Saat bekerja selalu melepaskan hormon bahagia (endorfin)
- Bekerja berdasarkan Trust
Apakah itu anda? Semoga.
Kesimpulan tentang pengertian passion adalah melakukan pekerjaan yang disenangi disertai pencapaian prestasi dan kinerja. Tanpa disertai prestasi dan kinerja maka kegiatan yang dilakukan adalah hobby. Je;as kan bedanya. Jangan sampai salah ya guys. Pasangannya sederhana, ada hobby dan kinerja yang mengikuti.
Itulah yang dilakukan oleh anak muda generasi millenum saat ini. Melakukan hobby yang didasari dengan kinerja dan prestasi. Apa prestasinya adalah dikejar uang dari puluhan juta rupiah hingga miliaran rupiah. Jangan di balik ya guys. Kesalahan anak muda saat ini adalah bekerja demi karena uang sehingga stres karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Pentingnya Proses
Sebagai anak muda yang penuh gejolak dan cita- cita yang tinggi sebaiknya jangan pernah berhenti belajar. Jadilah manusia pembelajar. Teknologi tidak selamanya bertahan, selalu ada penemuan baru. Yang tidak berubah akan di gilas oleh prubahan. Lakukan Kaizen alias Improvement.
Untuk menjadi anak muda yang dikejar penghargaan (uang, fasilitas) sangat pantang (dilarang keras) melakukan kerja jalan pintas. Dalam dunia kreatif sangat dihargai sebuah proses dan kejujuran. Jangan pernah melakukan pencurian ide, karya orang lain. Semakin kreatif dan original karya anda semakin dihormati orang lain.
Dalam berkarya jangan berhenti. Proses butuh waktu yang panjang untuk sukses. Misalnya untuk menjadi blogger yang blognya dilihat oleh ribuan viewer per hari tidak bekerja dalam hitungan bulan lho tapi tahunan. Proses panjang ini tentunya hanya bisa berjalan bila sang pelaku melakukan karena dengan senang dan memiliki visi. Namun yang ingin cepat tenar dalam hitungan bulan akan cepat jatuh karena tidak didasari dengan karakter (akar ) yang kuat.
Ada sebuah buku yang bagus. Judulnya 10.000 jam. Karya Malcoln Gladwell. Dalam buku itu ditekankan pentingnya berlatih selama sepuluh ribu jam. Setelah berlatih 10.000 akan menjadi seorang maestro. Proses 10.000 berlatih dipakai oleh dunia penerbangan. Menjadi seorang kapten pilot butuh ribuan jam terbang. Tidak sembarangan dan tidak boleh melanggar aturan ketat ini. Begitu juga Pendidikan Dokter butuh waktu panjang untuk menjadi seorang Dokter. Harus melewati waktu yang panjang berlatih dan praktek baru bisa diberi hak sebagai dokter. Menghargai proses. Seharusnya dunia pendidikan menerapkan model pendidikan Penerbangan dan Kedokteran.
Dalam dunia pendidikan karakter ada indikator yang bagus alat ukur. Yakni budaya ngatri.
Negara yang budaya antrinya bagus selalu disertai dengan profesionalme warganya yang tinggi. Sejak kecil diajari disiplin melalui budaya antri. Sehingga saat besar mereka tumbuh dengan karakter yang kokoh. Negara dengan budaya antri sangat menghargai proses. Keuntungan bagi sebuah bangsa yang didasari dari budaya antri yang bagus ini adalah rendahnya prilaku korupsi di negara mereka.
Berbanding terbalik dengan bangsa yang tidak menganut budaya antri. Kita tak perlu jauh ke negeri tetangga. Negeri ini dibangun tanpa pendidikan karakter yang bagus. Sampai detik ini coba perhatikan saat berada di lampu merah. Masih ada kan budaya menerobos itu.
Budaya antri masih menjadi masalah yang belum tuntas. Menurut saya ada korelasi rendahnya budaya antri dengan tingginya tingkat korupsi. Di negeri ini, Eksekutif dan Legislatif meski memiliki gelar tinggi namun menurut KPK hampir sepertiga dari Kepala Daerah dan Anggota Dewan masuk penjara karena korupsi. Ini adalah masalah yang sampai sekarang belum hilang. Saat Passion dan Kakater tidak dibangun dengan baik maka sumber daya alam yang melimpah di negeri ini hanya menjadi santapan Negara lain yang memiliki Passion dan Karakter yang tinggi. Salam Gambatte Kudasae.