Kenapa kita berbeda. Tuhan sudah memberikan jawabnya, yakni Kerjasama Tim. Kepribadian berbeda, Ada Sangunis, Koleris, Melankolis dan Flegmatis, masing masing kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan sesorang akan ditopang oleh kelebihan orang lain. Saling mengisi.
Saat kita memiliki semua kelebihan tanpa kekurangan makan hidup ini sudah berakhir. Kalau semua bisa dikerjakan dan diselesikan sendiri maka tidak ada lagi namanya Organisasi, kerjasama tim, gotong royong, dan perbedaan.
Hewan dan tumbuhan sudah memberikan pelajaran di alam.
Tak perlu masuk sekolah tinggi untuk belajar perbedaan dan simbiosis mutialisme. Tak perlu seorang Doktor dan Perwira Tinggi bermanuver di sosial media atau di media massa membicarakan kehebatan golongannya. Percume, kata orang Melayu.
Cobalah para pemimpin bangsa ini berguru sama alam yang jujur. Karena saat ini kekacauan sudah telanjang di depan mata. Antara janji dan realita semakin jauh dari harapan. Siapa pun dan apapun golonganya, partainya, agamanya, ketika tidak jujur dalam memimpin Bangsa ini maka akan terjadi hukum alam alias karma.
Selamtkan Bangsa ini hanya dengan kembali membangun karakter. Karakter (integritas, altruisme, menolong, proaktif, emphaty, simbiosis mutualisme, berlaku adil, disiplin) adalah solusi.
Simbiosis mutualisme. NKRI Jaya. Selamat memasuki bulan suci Ramadhan. Gambatte.