Cerita Fiksi
Segelas teh manis panas dan nasi goreng jadi sarapan Beno dan Nenek. Beno rutin ke Kali Progo mencari kayu bakar yang tersangkut di bebatun. Kayu tersebut selalu tersedia di sungai. Mengikuti aliran sungai. Biasanya potongan kayu, bambu, daun kelapa hanyut terbawa arus Sungai Progo. Kayu tersebut dikumpulkan oleh Beno dan Nenek. Potongan kayu tersebut lalu diikat oleh Beno. Kayu yang masih basah akan di jemur di halaman belakang rumah hingga kering.
Sudah seminggu stok kayu di Kali Progo untuk kayu bakar sangat mudah dijumpai. Nenek sangat senang karena kayu tersebut bisa di jual ke warung makan. Pengelola warung makan lebih menyukai memakai kayu bakar untuk memasak di banding pakai kompor gas. Hasil masakan lebih nikmat bila menggunakan kayu bakar.
Harga satu ikat kayu bakar dijual 20 ribu rupiah. Pembelinya selalu datang ke rumah. Tak mudah Nenek menjual kayu bakar yang ia kumpulkan dari Kali Progo. Nenek selalu semangat turun ke kali mencari potongan kayu bakar.
Hari keenam mencari kayu bakar musibah kecil terjadi. Nenek terpleset saat balik ke rumah. Nenek menginjak pinggir pematang sawah yang rapuh. Kayu terlepas dan jatuh bersamaan dengan tergulingnya Nenek ke sawah. Beno lalu berlari menolong nenek. Nenek ta kuat berdiri dan berjalan. Beno berusaha menggendong Neneknya ke rumah. Beno tak kuat menggendong Neneknya. Beno akhirnya mengambil sepotong kayu yang dijadikan tongkat untuk menopang tubuh Nenek. Kakai Nenek keseleo. Nenek merintih menahan sakit.
Sampai di rumah. Beno membantu membersihkan kaki Nenek yang berlumpur. Beno menuntun Nenek ke tempat tidur. Beno mengambil selimut dan menyelimuti Neneknya. Beno cucu yang sangat berbakti pada neneknya. Beno mengambil minyak gosok. Mengoleskan minyak gosok ke kaki Nenek. Beno memijit kaki dan betis Nenek. Nenek terharu dengan kebaikan cucunya.
Nenek lalu minta Beno balik ke sawah mengambil kayu bakar yang terjatuh agar di bawah pulang. Beno bangkit dari kamar , kembali ke sawah. Beno berlari lari kecil sambil menendang ujung rumput. Beno Mengejar matahari pagi yang mulai panas. Sangat bagus untuk mengeringkan kayu. Kayu yang masih basah harga jualnya lebih murah di banding kayu yang sudah kering merata. Ia tak mau kehilangan waktu terbaik menjemur kayu bakar.
Kali Progo selain mengalirkan air untuk pertanian juga menyediakan material yang melimpah, Pasir dan batu jadi mata pencaharian sejumlah penduduk yang menetap dekat sungai. Para lelaki dewasa banyak jadi penambang tradisional, memecah batu jadi kerikil. Batu tersebut dijual ke pengepul.
Sungai Progo atau Kali Progo adalah sungai terpanjang di Jawa Tengah, daerah yang di laluinya adalah Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang(Jawa Tengah), Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten bBntul (D.I Yogyakarta). Sungai Progo punya pengaruh yang besar bagi warga Yogyakarta dan Jawa Tengah. Aliran Sungai Progo menghidupi masyarakat di sekitar aliran sungai. Sebagian besar bertani.
Sungai Progo bersumber dari Lereng Gunung Sumbing dan Sindora. Mata air Sungai Progo berasal dari Gunung Sumbing Dusun Jumprit, Desa Tegalrejo, Kabupaten Temanggung. Sungai Elo mengalir di kawasan Candi Burobudur bertemu dengan sungai Progo sekitar Mendut. Kondisi Sungai Elo dan Progo sama seperti keadaan Sungai Gangga dan Yamura di India. Sungai ini juga bersatu, tepat bersatunya sungai tersebut, di sanalah terdapat kota suci Praya. Konon, Letak geografis di Kawasan Borobudur ini yang memungkingkan jadi pertimbangan lokasi pendirian Candi Borobudur.
Nenek tak punya tenaga untuk memecah batu. Nenek Fokus mengumpulkan potongan kayu, bambu, daun kelapa. Menjadi petani juga sudah tak kuat di tekuni Nenek. Setelah seminggu terbaring di kasur. Nenek memilih banyak istrahat, tak memaksa bekerja untuk mengumpulkan kayu. Nenek mengurangi beban fisik karea tak sekuat dulu lagi. Keseleo kakinya perlahan lahan pulih.
Nenek ingat waktu muda adalah relawan Palang merah remaja. Juga aktif ikut kegiatan pramuka. Nenek sangat aktif waktu itu. Jiwa melayani cukup tinggi. Itulah alasan Neneknya Beno telat nikah. Terlalu lama jadi relawan. Jiwa mandiri itu sekarang turun ke Beno cucu kesayangannya. Beno dilatih untuk mandiri. Belajar survive. Belajar tanggungjawab, disiplin dan hemat adalah pendidikan karakter yang Beno peroleh dari Nenek. Sejak Beno masuk Taman Kanak Kanak. Nenek tidak mau memanjakan Beno. Nenek ingin Beno tumbuh jadi pemuda mandiri dan tangguh.
Sejak Beno kelas 3 SD bergabung di Pramuka hingga sekarang. Nenek melatih keterampilan survival kepada Beno, membaca peta, kompas, paham jenis jenis tumbuhan yang bisa di makan adalah materi yang sering diajarkan ke Beno. Beno kecil jadi tangguh di gembleng Nenek. Meski usia beno masih kecil Nenek tak kuatir kalau Beno menghadapi masalah. Beno cucu yang bisa diandalkan.
Namun begitu Nenek mengharap kasih sayang Beno harus selalu dipenuhi. Beno juga manusia biasa. Punya hati yang harus di rawat. Meski Nenek sangat menjaga dan merawat dengan limpahan kasih sayang, Nenek tak mau Beno tumbuh tanpa adanya engagement atau kelekatan dengan Mamanya. Inilah yang nenek coba tutupi dari kelemahan Sumiatun. Sumiatun fokus kerja di rantau. Sudah cukup lama Beno terpisah jarak dengan Sumiatun. Nenek takut juga rasa sayang Beno hilang pada mamamnya.
Nenek menghubungi Sumiatun melalui Hand Phone.
Telpon Sumi berdering. Mata Sumi berbinar kala melihat Ibunya yang menelpon. Sumiatun lalu bergegas menyambar telpon Samsung nya.
“Assalamu alaikum Ma.” Kata Sumi.
“Walaikum salam Nduk. Bagaimana kabarmu. Sehat selalu ya Nduk.” Kata Mamaknya Sumi
“Kapan kamu balik kampung Nduk.”
“Kami kangen. Apalagi Beno. Ia sangat rindu. Beno sangat ingin memelukmu. “
“Di dapur saat masak, Beno paling suka membuka Tabloid Etos pemberianmu dulu. Beno sangat senang melihat Pabrik dan dormitori tempatmu cari rejeki. Beno selalu bertanya kenapa Mamanya tidak mudik.” Lanjut Mamaknya Sumi.
“Pulanglah sayang. Meski hanya sehari. Beno sangat rindu. Jangan membuat anak itu memendam rindu.”
“Saya pikir enam tahun itu sudah cukup untuk melupakan Agus. “
“Bangkitlah. Berdamailah dengan hatimu. Jangan memendam benci berkepanjangan. Insya Allah masih banyak Pria lain yang siap menggantikan posisi Agus. Kamu kan dewasa dan cantik. Insya Allah akan ada jodoh yang lebih baik buatmu kelak. Balik ya sayang nengok Mama yang semakin sepuh ini. “
Beno yang berada di samping nenek tampak antusias mendengar suara Nenek. Nenek membelai rambut Beno penuh kasih. Ada air mata hangat yang melelah dari mata keriput Nenek. Neneknya Beno terharu bahagia bisa mendengar suara Sumiatun yang sedang di rantau.
****
Sumiatun menemui Heru. Memohon agar menjalin silatruhmi dengan orang tuanya di kampung. Sumiatun juga mendorong Heru mengutraakan niatnya menikah di depan Neneknya Beno. Heru mengiyakan harapan Sumi. Heru memegang kepala Sumi sebagai tanda sayang. Sumi merasa sangat bahagia. Permohonan dikabulkan Heru.
Sumiatun meminta cuti ke Bosnya selama seminggu. Begitu juga Heru mendelegasikan pekerjaan kepada stafnya seminggu. Mereka memesan tiket online. Heru sangat bersemangat untuk meminta restu kepada orang tua Sumi yang ia cintai. Begitu juga Sumi penuh semangat melakukan persiapan. Terlalu lama merantau. Tujuh ramadhan ia lalui di Batam.
*****
Pukul 15.00 Heru dan Sumi sudah berada di Ruang tunggu keberangkatan 05 Bandara Internasional Hang Nadim. Maskapai Lion Air jadi pilihan. Ruang tunggu terasa dingin. Mesin AC ruangan membuat kulit jadi kedinginan. Di luar ruang tunggu hujan turun dengan derasnya. Butiran butiran hujan tersebut membuat landasan jadi bersih. Aktivitas penerbangan berjalan normal. Tak ada pembatalan jadwal penerbangan.
Pesawat yang akan Sumiatun dan Heru tumpangi adalah pesawat kategori baru. Masih fresh. Air Bus 330-900NEO. Pesawat ini berbadan besar memiliki 436 kursi kelas ekonomi. Lion Air adalah maskapai pertama di tanah air yang menggunakan type ini.
Lion Air menggunakan jenis pesawat ini untuk penerbangan umrah ke Jeddah dan Madinah serta penerbangan domestik ke sebelas kota besar di tanah air. Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar termasuk D.I Yogyakarta.
Pesawat ini bisa lebih hemat. Di dukung teknologi generasi baru A350XWB terlihat dari lekukan ujung sayap (sharklets) rentang 64 meter. 25% lebih efisien penggunaan bahan bakar, aerodinamis, mesin generasi baru, sistem baru- teknologi kokpit WI-FI Tablet EFB-layar head-up ganda dalam pencegahan runway overrun serta common type rating.
A330-900NEO di desain tata letak lorong ganda (double aisle) hingga 436 kursi penumpang. Menyediakan kenyamanan kabin paling senyap. Desain baru kompartemen bagasi kabin yng memungkinkan mudah mengatur barang bawaan.
Airbus 330-900NEO mengakomodir layanan penerbangan mampu terbang 13 jam perjalanan udara tanpa henti.
Airbus 330-900NEO dilengkapi High Efficiency particulary Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. HEPA filter menjaga kebersihan udara di dalam kabin. Menyaring 99,9% jenis virus, kuman, serangga dan bakteri. Udara di dalam kabin pesawat diperbarui 2 hingga 3 menit sehingga selalu segar. Udara toilet (lavatory) dan dapur langsung dialirkan keluar badan pesawat.
Saat berada di dalam pesawat Sumiatun dan Heru berada di kursi dekat jendala darurat. Agak longgar. Bisa santai meluruskan kaki. Sumiatun sudah tak sabar ketemu Ibu dan Beno. Pesawat tinggal landas. Perlahan menembus awan. Sumiatun mencoba memuaskan dahaga akan Kota Jogyakarta. Ia mendengarkan musik berjudul, “Sesuatu di Jogya.” Karya Adhitia Sofyan.
Hei cantik
Coba kau catat keretaku tiba pukul empat sore
Tak usah kau tanya aku ceritakan nanti
Hei cantik
Ke mana saja tak ada berita sedikit cerita
Tak kubaca lagi pesan di ujung malam
Dan Jakarta muram kehilanganmu
Terang lampu kota tak lagi sama
Sudah saatnya kau tengok puing yang tertinggal
Sampai kapan akan selalu berlari
Hingga kini masih selalu kunanti-nanti
Terbawa lagi langkahku ke sana
Mantra apa entah yang istimewa
Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogya
Dengar lagu lama ini katanya
Izinkan aku pulang ke kotamu
Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogya
Hey cantik
Bawa aku jalan
Jalan kaki saja menyusuri kota
Ceritakan semua ceritamu padaku
Ya Jakarta diam kehilanganmu
Bau wangi hujan tak lagi sama
Sudah saatnya kau jemput musik yang tertinggal
Sampai kapan…
Bersambung.