Cerita Fiksi
Sumi berdiri di depan jendela kamar. Matanya melihat pohon kelapa yang tumbuh berderet di pematang sawah. Hujan gerimis. Permukaan tanah basah. Rumput hijau enak dipandang. Sumi bisa merasakan udara sore yang begitu segar. Aroma bunga yang tumbuh subur membuat Sumi merasa nyaman. Ingatan Sumi melayang ke Batam kala bertemu Heru. Pertemuan yang tak di sengaja gara gara Sumi kehilangan KTP saat Sumi mengurus administrasi pembelian rumah. Kala Heru menemukan KTP Sumi menjadi momentum kisah kasih Sumi dan Heru .
Sejak Heru menemukan KTP Sumi terjadi perkenalan yang berkesan. Perlahan terjadi perubahan pada diri Sumi. Sumi mulai senang berdandan. Menggunakan pakaian terbaik. Itu semua gara gara perhatian yang tak henti hentinya Heru berikan. Heru rajin mengantar Sumi kemana pun Sumi Mau. Heru selalu berada di samping Sumi. Seperti perangko dan lem. Perhatian yang diberikan Heru membuat Sumi Nyaman. Heru adalah pejuang cinta yang mampu menaklukkan hati Sumi yang telah lama beku.
Wanita mana yang tidak luluh hatinya bila di beri banyak bantuan, perhatian dan hadiah hadiah menarik. Heru pantang mundur sebelum cintanya di terima. Perhatian yang diberikan Heru sangat tulus. Heru membuat Sumi menjadi wanita yang sangat istimewa.
Sumi adalah type wanita yang suka diperhatikan. Type wanita yang ingin diistimewakan. Sumi menemukan type itu pada sosok Heru. Sumi merasa sangat bahagia karena Sumi selalu dinomorsatukan. Heru adalah pria yang ingin selalu berada di lingkungan Sumi.
Suatu hari Heru datang bertamu ke dormitory Sumi. Saat bersamaan ada pria lain yang bertamu. Pria tersebut masih adek kelas Sumi dulu di sekolah. Dan masih ada hubungan kerabat. Pria itu baru tiba dari kampung. Ikut program AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) Disnaker Kulonprogo. Masih junior dan belum banyak pengalaman. Pria tersebut usianya di bawah Sumi. Pria tersebut datang ke dormitory untuk bersilaturahmi.
Pria muda itu masih polos, duduk di bangku beton depan dormitory. Sumi memberikan suguhan kue kue kering dan segelas teh panas manis.
Heru yang datang belakangan cemburu. Ekspresi wajah Heru agak merah. Nafas Heru berdetak kencang. Heru yang merasa sudah memiliki Sumi tak terima. Heru tak jadi bertamu. Heru balik kanan. Tanpa memberi kesempatan kepada Sumi untuk menjelaskan siapa sosok pria muda di depannya. Heru menuruni tangga dormitory. Melangkah ke parkiran motor. Heru langsung meraih motornya, menghidupkan mesin. Tak menoleh ke arah Sumi. Heru tancap gas. Menghilang dari gelapnya malam dormitory. Sumi geleng geleng kepala dengan sikap bodoh Heru yang sangat posesif. Sumi mengambil nafas pelan sembari mempersilahkan tamunya tetap santai.
Heru balik ke rumahnya. Ia tak semangat. Ia merasa diduakan. Telpon Sumi tak diangkatnya. Sumi mengirim pesan lewat whatsaap. Sumi menjelaskan kalau cowok yang ditemui itu bukan cowok Sumi. Dan, Heru akhirnya menyesal karena terlalu cemburu. Hati Heru merasa kembali plong. Senang karena ternyata tak ada cowok lain yang ada di hati Sumi selain dirinya. Heru sadar kalau dirinya terlalu possesif. Heru tak mau ada cowok lain yang dekat pada Sumi.
Heru tak pernah bosan menemui Sumi. Setiap pulang kerja Heru berusaha mampir ke dormitory Sumi. Kadang kadang hanya datang membawa makanan dan minuman untuk Sumi. Martabak, Roti bakar, Deang Tea, Sate. Adalah makanan yang sering Heru bawakan untuk Sumi. Kadang kadang Heru pesankan makanan melalu gofood. Sumi kadang tak menyangka, tiba tiba ada Abang gojek yang mengantar makanan sudah sampai ke dormitory Sumi. Kejutan itu membuat Sumi luluh. Perhatian itu mebuat Sumi makin sayang dan cinta. Heru juga sangat rajin mengabari Sumi. Hampir tiap hari Heru menghubunginya melalui handphone. Menanyakan kabar Sumi. Mengingatkan Sumi untuk selalu jaga kesehatan.
Rasanya Sumi adalah wanita paling bahagia di dunia ini. Perhatian yang diberikan Heru membuatnya menjadi wanita sempurna. Sumi pun rajin melakukan perawatan diri. Setiap tiga bulan sekali ke salon melakukan perawatan wajah, perawatan rambut, perawatan kulit dan kuku.
Sumi sadar wajahnya yang cantik akan semakin lengkap bila dikombinasi dengan badan yang bersih dan sehat. Dulu uanganya selalu dikirim penuh untuk Ibunya dan Beno di kampung halaman. Sejak kenal Heru uang bulanan buat ibu dan Beno pun berkurang. Malah kadang tidak ngirim sama sekali. Cinta membuat Sumi melakukan perawatan maksimal. Resikonya butuh anggaran yang tidak sedikit. Sumi tahu betul kalau para lelaki itu jatuh cinta dari mata (visual). Sedangkan wanita jatuh cinta dari kuping (audio) karena wanita suka kalau di dengarkan.
Sumi tidak merasa rugi mengeluarkan anggaran untuk perawatan. Demi sang kekasih Sumi siap melakukan itu semua. Perawatan standar setiap hari yang wajib dialakukan Sumi adalah perawatan kulit.
Sumi rutin melakukan perawatan kulit dengan membersihkan dan melembapkannya. Kegiatan ini rutin pada malam hari sebelum tidur. Pakai air bersih secukupnya dan pembersih yang sesuai kondisi kulit. Setelah itu Sumi keringkan dengan handuk lembut. Sumi menepuk nepuk perlahan permuakaan wajahnya. Setelah pembersihan wajah dilanjutkan dengan memberikan toner untuk menghilangkan sisa sisa sabun, minyak, kotoran yang tersisa di wajah. Sumi kemudian menggunakan pelembab agar kulitnya terhidrasi dengan baik.
Kadang kadang Sumi membersihkan kulitnya dengan eksfoliasi secara teratur. Eksfoliasi adalah sebuah tindakan atau proses pengangkatan sel sel kulit mati. Porses ini rutin Sumi lakukan agar kulitnya tidak hanya bersih tapi juga bercahaya. Tekstur kulit jadi halus, juga mampu meningkatan penyerapan produk perawatan kulit dan mencerahkan kulit.
Sumi juga melakukan perawatan kulit dengan formulasi khusus untuk meningkatkan microbiome kulit yang mengandung pra dan probiotik. Tujuannya menjaga kelembapan kulit sepanjang hari.
Saat Sumi melakukan kegiatan outdoor Sumi melindungi kulitnya dengan menggunakan suncreen berbasis mineral dengan SPF 30. Sejak jatuh hati dengan Heru, Sumi mengubah pola makanan. Sumi rajin mengkonsumi makanan sehat, seperti buah dan sayuran yang mengandung vitamin C. Sumi tahu kalau Vitamin C bekerja pada semua jenis kulit untuk meratakan dan mencerahkan warna kulit. Berfungsi memudarkan hiperpigmentasi , melindungi kulit dari paparan lingkunagn, pencemaran warna kulit. Vitamin juga meningkatkan produksi kolagen dan elastin.
Selain menjaga kulit dengan menghindari paparan sinar matahari, Sumi rajin minum air putih. Ada artikel yang Sumi pernah baca, kalau kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi. Bila terjadi dehidrasi dapat mengganggu sistem metabolisme. Kulit dehidrasi dapat memicu kulit kering, keriput dan jerawat. Sumi teratur minum air putih 1,5 hingga 2 liter per hari demi menjaga kesehatan kulitnya.
****
Heru gelisah. Ia tak bisa tenang sejak balik dari Rumah Sumi. Ia mencoba mengambil sebatang rokok Malboro. Padahal selama ini Heru bukan lelaki yang suka merokok. Hari itu ia merasa berantakan. Rencana awal untuk silaturahmi dan menyampaikan maksud baik untuk melamar Sumi jadi kacau. Heru mematikan rokok yang baru saja diisapnya. Matanya memandang ke luar jendela Wisma Lentera Kasih Kalibawang. Ia memandang bangunan Bendungan Ancol yang kokoh. Kenapa justru kacau begini ya Tuhan. Kenapa aku cemburu dan posesif ya Tuhan. Heru berbicara dengan dirinya sendiri.
Padahal dulu Heru sudah pernah melakukan konsultasi dengan seorang Psikolog di Rumah Sakit Awal Bros Batam mengatasi rasa cemburunya yang berlebihan. Heru melakukan konsultasi sebanyak tiga kali hingga bisa terbebas dari sikap posesifnya.
Ingatan Heru melayang ke masa lalu saat kehilangan anak dan istrinya. Heru sangat posesif ketika itu. Ia selalu menjaga istrinya yang sedang hamil enam bulan. Perhatian dan perlindungan melekat dilakukan Heru kepada istrinya. Ketika itu Heru tak mau istrinya bermain ponsel. Ia tak mau kalau ada lelaki lain yang menggodanya atau menjadi kawan chat istrinya. Istri Heru hanya di rumah. Tak boleh keluar tanpa ijin darinya. Sejak menikah dengan Heru, istrinya diminta resign dari kantor. Heru merasa penghasilannya cukup untuk menghidupi istrinya.
Heru juga menyadap nomor whatsapp istrinya. Setiap pulang kerja Heru selalu membuka Handphone istri. Mengecek massenger handphone istrinya, Heru tak mau ada pesan dari lelaki lain. Istrinya tak nyaman dengan sikap Heru yang super posesif. Istrinya seolah merasa di penjara. Tapi Istri Heru tak bisa melawan. Istri Heru berusaha patuh.
Istri Heru suatu hari lupa menghapus chat di massenger dari mantan kekasihnya. Istri Heru mendapat ucapan selamat ulang tahun dan ucapan doa agar tetap sehat dan panjang umur. Hanya itu, tapi cemburu Heru meledak ketika menemukan pesan dari mantan istrinya. Heru diam tak mau bicara dengan istrinya beberapa hari lamanya. Kondisi itu membuat Istri Heru tertekan. Hidup bagai dipenjara. Istri Heru merasa tidak dipercaya. Itu menyakitkan. Istri Heru makin bosan di rumah. Hanya di kamar, dapur, ruang tamu dan sekitar pekarangan rumah. Tak boleh kemana mana . Yang paling kesel Heru mendiamkannya. Perasaan batin istri Heru makin menumpuk. Ia butuh untuk bicara tapi tidak diladeni. Istri Heru Seperti patung.
Istri Heru sering menangis. Ia tak kuasa melawan. Ia sedang mengandung anak pertama. Sudah tidak bekerja di Perusahaan jasa keuangan. Semua keperluan di tanggung Heru. Meski finansial lumayan baik, di satu sisi Istri Heru ingin merdeka. Kondisi itu membuat tekanan darah rendah istri Heru kambuh. Saat melangkah ke kamar mandi, Istri Heru terpeleset. Pingsan. Istri Heru mengalami pendarahan. Heru membawa istrinya ke Rumah Sakit Awal Bross Batam. Tapi tidak bertahan lama. Istri Heru meninggal bersama bayi yang di kandungnya. Heru menangis mengingat masa pahit tersebut. Air matanya meleleh mengingat masa lalunya yang menyakitkan.
Kini ia kembali menghadapi masalah. Heru cemburu ke Sumi karena Sumi ternyata sudah pernah menikah dan sudah punya satu orang Anak. Heru berusaha melawan sikap posesifnya. Ia tak mau posesif seperti dulu lagi. Ia tak mau kehilangan yang kedua kalinya. Heru mengambil satu batang rokok dan membakarnya lalu mengisapnya. Rokok itu menjadi terapi dadakan guna meredam sikap posesif Heru.
Heru selalu ingat masukan dari Riko Jayasaputra , S.Psi. M. Psi Psikolog andalan Rumah Sakit Awal Bross Batam saat Heru melakukan therapy beberapa tahun lalu. Kata kata yang selalu diingat Heru adalah, “ Ketika kamu mencari yang sempurna kamu akan kehilangan yang terbaik dan ketika kamu sudah kehilangan yang terbaik kamu akan sadar bahwa dunia ini tidak ada yang sempurna.”
Kalimat itu kembali menyadarkan Heru agar terbebas dari sikap posesinya yang berlebihan. Baiklah, aku harus bejalar melindungi Sumi dan tidak mengekangnya. Heru mengepalkan tangannya. Heru mematikan rokoknya. Heru lalu melangkah ke makar mandi, menganbil air untuk berwudhu dan melaksanakan sholat Isya. Setelah itu hatinya terasa tenang.
****
Sumi sudah dandan. Ia menikmati sarapan pagi, nasi goreng telur dan teh manis panas. Ia akan mencari Beno berdua Ibunya. Sumi menyusun rencana pencarian. Langkah pertama adalah ke kantor Desa melapor kalau Beno anaknya kabur dari rumah. Setelah itu Sumi akan ke kantor Polisi minta bantuan mencari Beno. Sumi membawa foto Beno agar mudah dikenali Polisi.
Sumi memakai baju kotak kotak biru lengan panang. Celana Jeans warna biru. Sebelum berangkat ke kantor Desa, Sumi menemui Pamannya. Pinjam Motor Paman. Setelah dapat kunci motor, STNK Motor, Sumi ke warung membeli bensin botolan. Lalu balik ke rumah menjemput ibunya.
Pikiran dan hati Sumi hanya pada Beno. Ia sangat kuatir terjadi apa apa terhadap Beno anak semata wayangnya. Sumi takut Beno jadi anak jalanan. Banyak sudah kasus anak yang tidak mendapatkan kebahagiaan di rumah memilih jalanan sebagai tempat hidupnya. Berpindah dari rumah kosong ke rumah kosong. Menjadi pengamen untuk beli makan. Mengisap lem aibon untuk menghilangkan beban hidup. Jangan sampai terjadi seperti itu ya Tuhan, kata batin Sumi sambil mendongak ke arah langit.
Sumi sudah naik ke jok motor Honda Revo. Jempol Sumi menekan tombol star. Sumi mengecek posisi lampu sein, dan kaca spion. Tiba tiba Heru datang. Heru numpang ojek pangkalan. Heru menyetop Sumi dan minta berhenti. Heru mengajak Sumi bicara sebelum berangkat mencari Beno.
Sumi mematikan mesin. Kemudian mengajak Heru ke teras rumah ibunya yang sederhana. Sumi berpikir mungkin Heru akan pamit balik ke Batam dan melupakan rencana untuk melamarnya.
Sumi sudah pasrah. Ia tak mau anak yang pernah di tinggal merantau jadi rusak gara gara sikapnya. Sumi sudah mempertimbangkan baik baik. Ia harus memlih satu diantara dua pilihan yang sama sama penting. Sumi memilih untuk merawat dan membesarkan Beno meski jadi single parent. Toh masih ada Neneknya Beno yang selalu menjadi penyemangat hidupnya. Jodoh masih bisa di cari tapi hubungan Ibu dengan anak tidak bisa di wakilkan. Tugas utama seorang Ibu adalah merawat anak anaknya. Melimpahkan kasih sayang yang melimpah, adalah tugas mulia seorang Ibu.
Sumi mempersilahkan Heru duduk di kursi kayu yang ada di teras rumah. Neneknya Beno masuk ke dapur mengambil teh panas manis.
Heru meraih tangan Sumi. Sumi kaget kenapa Heru meraih tangannya penuh sayang.
“Maafkan sikap saya kemarin yang terlalu posesif dan cemburuan. Saya janji tidak akan bersikap bodoh lagi. Saya tak mau kehilangan dirimu. Saya akan ikut mencari Beno bersama. Saya akan menunda kepulangan ke Batam dan minta ijin agar cuti saya diperpanjang. Saya bisa merasakan apa yang dirasakan Beno, “ kata Heru.
Sumi terharu. Air mata Sumi berkaca kaca. Sumi beranjak dari kursi lalu memeluk Heru. Heru membelai rambut Sumi. Neneknya Beno yang datang dari dapur meletakkan teh panas manis ke meja. Nenek ikut senang.
Bersambung