Ahli Copywriting kini di buru. Serius lho. Perusahaan besar yang sudah hijrah dari outbound ke inbound hunting pekerja atau talent yang mahir di bidang copywriting. Pemainnya masih sedikit. Namun kebutuhan akan pekerja yang kompeten di bidang Copywriting tinggi. Tidak aneh bila sarjana fresh yang memiliki keahlian di bidang copywriting di buru head hunter.
Apakah Anda sering mendengar kata Copywriting? Ya kata itu sudah sering terdengar. Namun banyak diantara kita yang kurang paham artinya. Copywrtiing selama ini akrab dengan bisnis, marketing atau dunia iklan. Sekadar itu saja.
Lalu apa arti Copywriting? Sederhananya adalah penulisan yang ditujukan buat menaikkan penjualan.
Copy writing adalah tulisan yang memiliki magnet sehingga pembacanya akan tertarik. Copywriting itu tulisan yang mampu merubah stranger menjadi visitor lalu menjadi lead.
Siapa yang perlu copywriting
Selama ini copywriting akrab dengan dunia periklanan, branding, sales dan marketing. Kehadiran copywriting Jauh sebelum munculnya marketing 4.0. Saat Marketing 1.0 sejatinya sudah ada bidang atau ahli copy writing. Sejak lahirnya marketing 4.0 maka kebutuhan Tenaga Copywriting makin besar. Perusahaan yang punya Departemen Marketing merasakan langkanya tenaga spesialis copywriting yang handal.
Pelaku UKM yang tadinya mengerjakan sendiri bisnisnya. Lama lama kewalahan dan kesulitan mengembangkan bisnisnya. Semakin besar pelanggan makin besar kebutuhan tenaga copywriting. Tak heran bila Perusahaan besar, Pelaku Usaha Kecil Menengah, hingga bisnis yang bergerkak di bidang digital seperti Reseller, Dropship, Affiliate Marketing makin menjamur. Kebutuhan ahli copywriting pun makin meningkat.
Pola Copywriting
Copywiting juga punya pattern atau pola. Sederhana lho polanya. Polanya adalah AIDA. AIDA atau Attention, Intention, Desire, Action. Headline tulisan yang menarik. Head line tulisan singkat padat jelas dan mengandung magnet bagi pembaca. Setelah judul atau head line diteruskan pembuatan pada Paragraf pertama atau lead adalah tulisan yang mengandung inti masalah. lho
Tulisan di paragraf pertama sangat menentukan pembaca untuk meneruskan sampai paragraf akhir. Bagaimana caranya agar di paragraf pertama mampu mencuri perhatian pembaca?
Guru saya bernama DR. Sianansari Ecip pernah memberi tips agar tulisan opini atau artikel yang menarik. Buatlah sebuah kisah story di awal paragraf. Di sini pembaca akan tertarik karena disosodori sebauh kisah yang mengandung masalah. Kalau di bagian awal ini sukses, pembaca akan penasaran dan ingin membaca hingga akhir. Untuk mengetahui Polanya secara lengkap dapat hadir pada workshop penulisan Copyrtiting bersama P2SDM.
Mengapa Copywriting penting?
Ibarat magnit. Begitu juga dengan pembaca tulisan yang mengandung magnet. Ya Copywriting memang identik dengan magnet. Kalau tidak menarik dan mengundang pembaca untuk mendekat yang terjadi adalah pemborosan waktu dan tenaga.
Coba bandingkan seperti pertemanan. Saat itu anda hadir di tengah teman teman anda. Kawan kawan anda tak menghiraukan anda. Anda tak di sapa. Dianggap seperti patung. Pasti menyebalkan buat anda dan ingin segera undur diri dari kawan kawan anda.
Ketika kehadiran anda selalu dinantikan rasanya sangat mneyenangkan. Anda tidak merasa jenuh. Anda menemukan sebuah suasanan yang bikin betah dan nyaman. Seperti itulah membaca sebuah copywriting. Jika menarik maka kita akan betah membacanya hingga kata terakhir.
Spesialist Copywriting
Melihat loker saat ini makin banyak jenis pekerjaan baru yang sepuluh tahun lalu tidak familiar. Kini Perusahaan besar mencari talent yang mahir di bidang Copywriting. Spesialis Copywriting, Spesialis SEO (Search Engine Optimization).