Marketing mengalami perubahan. Marketing tradisional terkenal dengan AIDA. Pola AIDA adalah : Attention, Intention, Desire, Action.
Sejak munculnya Marketing 4.0 maka konsep yang dahulu populer dengan AIDA bergeser menjadi A5 (Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate).
Pola dasar Jalur pelanggan:
A1 = Aware
A2 = Appeal
A3 = Ask
A4 = Act
A5 = Advocate.
Pola dasat jalur pelanggan:
Aware (A1) dan Appeal (A2) = (Daya Tarik)
Appeal (A2) dan Ask (A3( = (Rasa Igin Tahun)
Ask (A3) dan Act (A4) = (Komitmen)
Act (A4) dan Advocate (A5) = (Afinitas)
Gagang Pintu
Komitmen tinggi meski level keingintahuan rendah. Industri yang cocok adalah consumer goods (Barang kemasan konsumen).
Harga relatif rendah, pelanggan tidak menghabiskan waktu meneliti dan mengevaluasi. Pembelinya impulsif dan seketika.
Banyak merek bersaing. Pada model ini, Komitmen dan Advocate rendah.
Ikan Mas
Pada pola Ikan Emas . Banyak di temukan pada bisnis B2B (Bisnis ke bisnis). Level keingin tahuan tinggi. Pelanggan mempertimbangkan banyak faktor sebelum memutuskan merek yang akan dipilih. Cocok untuk bisnis Travel.
Pola ini level Advocate rendah.
Terompet
pola terompet cocok untuk barang mewah seperti mobil, berlian, tas mahal dan mewah, jam tangan mewah dan mahal. Pola Terompet kemampuan untuk membeli rendah.
Pada pola terompet level afinitasnya tinggi. Orang suka membicarakannya dan membelanya namun rendah daya belinya.
Corong
Pola corong. Pembeli direncanakan dengan baik. Pelanggan terlibat dalam pembelian. pelanggan menyusuri setiap tahap jalur pelanggan dalam perjalanan menuju pembelian dan penganjuran.
Pola ini cocok pada barang awet serta industri jasa. [ola corong adalah pola paling rentan pada perubahan (disruption).
Pola dasi kupu kupu setiap orng enyadari keberadaan merek dan bersedia merekomendasikan merek tersebut. Orang yang tertarik pola ini tidak perlu merasa melakukan riset (ingin tahu)