Menuangkan cat ke atas kanvas memang sungguh menyenangkan. Ada pelepasan hormon endorfin, Bahagia. Pelukis kadang bisa betah berjam jam di depan kanvas menyelesaikan sebuah karya. Menggunakan alat alat untuk melukis seperti kuas, pisau palet, cat minyak, minyak untuk mencampur cat.
Bagi pelukis yang sudah bertahun tahun menekuni dunia melukis keberadaan media lukis yang lengkap adalah wajib. Ya dulu saat masih duduk di bangku sekolah tingkat SMA saat belum punya anggaran untuk membeli alat alat melukis. Saat melihat cat minyak bermerek di toko buku rasanya sudah senang sekali. Apalagi kalau bisa memilikinya. Wah,
Trial and Error
Waktu terus berjalan, sebagai seorang manusia pembelajar. Belajar otodidak tanpa ada guru. Melakukan trial dan error dalam membuat karya lukis cat minyak adalah hal biasa. Sering mengalami rasa penasaran. Tidak puas dengan karya lukis yang sudah jadi. Begitu melihat karya lukis Senior rasanya karyaku tak pernah sempurna. Ha ha ha, Selalu menemukan kekurangan.
Tamat kuliah. Mencari kerja. Akhirnya punya gaji dan bisa membeli alat alat lukis yang lebih bagus di banding masih nganggur. Sayang tidak bisa maksimal melukis karena kesibukan. Mulai nyari Kuas berbagai ukuran, cat minyak pun naik level menggunakan merek import seperti Rembrant. Ada rasa percaya diri dalam hati. Dengan menggunakan media yang lebih bagus saya merasa akan menghasilkan karya yang lebih bagus.
Bahan Yang Mahal Bukan Jaminan
Ternyata saya keliru. Bahan bahan bagus meski kualitas import kalau teknik melukisnya tidak diasah hasilnya juga biasa biasa saja. Qi qi qi. Kesimpulan saya berubah lagi. Bukan kualitas merek bahan yang menjadi ukuran karya menjadi bagus atau buruk.
Toh jaman dahulu awal lukisan cat minyak di buat bahannya diolah dari minyak pohon di campur bibit warna. hasilnya bagus juga. Waktu itu belum ada pabrikan Cat minyak yang mahal seperti saat ini.
Teknik melukis pun berubah. Dahulu melukis irit menggunakan cat. Kini berubah menjadi boros cat. Bahasa seninya adalah menggunakan teknik lukis Impasto. Niru niru pelukis seperti di Youtube.
Teknik lukis impasto ternyata sungguh menyenangkan. Dapat menuangkan cat secara bebas dan tak merasa takut gagal di atas kanvas. Tidak lagi mengandalkan kuas untuk meratakan cat. Perlahan lahan kuas mulai jarang digunakan. Digantikan dengan Pisau palet yang kuat dan elastis.
Berlatih Adalah Solusi
Ternyata luar biasa. Ada perbedaan karya sebelum dan setelah menggunakan teknik impasto.
Hasil lukisan impasto terasa lebih berkarakter, teksture lebih menonjol. Lukisan lebih terang. Ada rasa puas melihat hasil lukisan impasto. Yes yes yes.
Sebelum pakai teknik impasto. Pemakaian cat sangat irit. Pengunaan kuas ternyata lebih lama saat melukis. Karena harus selalu di cuci. Kuas juga cepat rusak. Dengan teknik impasto melukis bisa lebih cepat. Tak repot membersihkan pisau palet. Dengan tisu kering akan membereskan kebersihan pisau palet. Perawatan pakai pisau palet lebih gampang.
MemilihTeknik Melukis Adalah Pilihan
Oh ya melukis sebetulnya bebas menggunakan teknik. Tergantung selera pelukisnya. Saya sudah pernah merasakan berbagai teknik melukis. Mencoba bereksperimen. Tanpa ada pembimbing. Ada pengorbanan biaya namun itu resiko yang harus di tanggung.
Dengan berani mencoba berbagai teknik akan membuat kita jadi kaya pengalaman. Kalau ada pembimbing lebih bagus lagi karena bisa melakukan transformasi lebih cepat. Tergantung anggaran dan pilihan. Mentor memudahkan kita belajar lebih cepat tanpa banyak melakukan kesalahan.
Oh ini salah satu lukisan teknik Impasto saya.
Informasi lukisan saya dapat di lihat di channel youtube saya di Marumpa Art.