Employee engagement adalah keterlibatan pekerja pada perusahaan. Tidak hanya melibatkan fisik, pikiran, energi tapi juga berusaha agar target perusahaan tercapai bahkan dapat terlampau . Menarik untuk mengulasnya. Pada kesempatan ini saya meengangkatnya dari berbagai pendekatan, mulai dari pengertian hingga hubungannya dengan LKS Bipartit.
Daftar Isi
- Latar Belakang
- Gallup Organization
- Pengertian Employee Engagement
- Menurut Bakker
- Menurut Marcey Baumruk dan Schneider.
- Pengaruh Employee Engagement
- Work environment
- Leadership
- Team and co worker
- Training and Career Development
- Compensation
- Organizational Policies
- Workplace well being
- Mengukur Employee Engagement
- Peranan atau hubungan LKS Bipartit dalam mengembangkan employee engagement.
- Olahraga
- Kesenian
- Ibadah
- Sosial Kemasyarakatan
- Perayaan Hari hari besar
- Lingkungan
Latar Belakang
Apa yang bikin pening pimpinan perusahaan. Salah satunya adalah banyaknya karyawan yang tidak terlibat di perusahaan (Disangaged).Bekerja tapi tidak dengan semangat dan gairah.
Bukan hanya pimpinan perusahaan yang pusing, tapi pimpinan perguruan tinggi juga pusing. Ribuan bahkan ratusan ribu lulusan perguruan tinggi yang tidak tertampung di dunia kerja baik instansi pemerintah dan suasta
Jumlah pengangguran saat ini di atas 10 juta orang. Sedangkan daya serap tenaga kerja bila mengikuti pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 triwulan 1 sebesar 5,03%.
Daya serap tenaga kerja bila pertumbuhan ekonomi 1 persen adalah 110.000 tenaga kerja. Daya serap tenaga kerja di triwulan 1 tahun 2023 adalah 558.000 tenaga kerja.
Gallup Organization
Riset Gallup Organization mengatakan bahwa karyawan yang terlibat (employee engagement ) di sebuah perusahaan hanya ada 29 %, yang tidak engage ada 52% dan yang sangat tidak engage ada 19%
Gallup mendefenisikan Keterlibatan Karyawan (employee engagement) sebagai keterlibatan dan antusiasme karyawan dalam pekerjaan dan tempat kerja mereka.
Pengertian Employee Engagement
Employee engagement adalah mencapai tujuan strategis perusahaan dengan menciptakan sumberdaya manusia yang berkembang
Employee engagement adalah faktor utama yang berkontribusi terhadap produktifitas kerja, kinerja, dan kelangsungan hidup jangka panjang organisasi.
Organisasi dengan karyawan yang engaged (sangat terlibat) tinggi cenderung menunjukkan peningkatan laba perusahaan dan omset yang lebih besar.
Employee Engagement adalah keterlibatan karyawan secara fisik, pikiran, untuk berkontribusi terhadap produktifitas sehingga mampu meraih tujuan perusahaan bahkan melampauinya.
Employee engagement adalah upaya karyawan untuk meningatkan potensi yang mereka miliki untuk peningkatan kinerja.
Bila employee engagement terbentuk di sebuah perusahaan maka akan terlihat dari ciri ciri nya yaitu turn over karyawan yang rendah, produktivitas meningkat, profit juga meningkat.
Employee Engagement berbeda dengan Kepuasan Kerja
Employee engagement sekilas mirip dengan Motivasi atau dorongan. Employee engagement berbeda dengan kepuasan kerja dan komitment organisasi. Jangan kerilu memahaminya ya.
Kepuasan kerja adalah sikap yang mencerminkan perasaan positif dan negatif seseorang terhadap pekerjaan, rekan kerja dan lingkungan kerja. Employee engagement bekerja dengan gairah dan merasa hubungan mendalam dengan majikan
Konsep Employee engagement menunjukkan keterlibatan yang lebih luas yang mencakup tingkat motivasi serta kinerja yang lebih tinggi daripada kepuasan.
Kepuasan kerja bisa juga diartikan sebagai keadaan emosi yang menyenangkan pada pekerjaanya. Persepsi karyawan juga diartikan sebagai persepsi pekerja mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Kepuasan menunjukan kondisi yang agak pasif, sedangkan keterlibatan (engaged) lebih aktif. Karyawan yeng terlibat (employee engagament) bersedia memberikan kontribusi positif dengan gagasan dan tindakan nyata, tetap berada di dalam organisasi untuk waktu lama walaupun mereka tidak selalu puas dengan dalam organisasi. Karyawan yang puas belum tentu menjadi karyawan yang terlibat aktif. Mereka bisa saja memanfaatkan fasilitas organisasi dan tidak mau berkontribusi.
Pengertian Menurut Bakker dan Shaw
Menurut Bakker Employee Engagement adalah penghayatan positif dan menyenangkan tentang pekerjaan dengan karakteristik Vigor, Dedication, Absorbtion
Menurut Shaw employee engagement adalah komitment intelektual dan emosional terhadap organisasi.
Pengertian Menurut Mercey Baumruk dan Schneider
Menurut Macey dan Scheineder mengatakan bahwa banyak kontradiski dalam penggunaan istilah employee engagement. Oleh peneliti berusaha menjelaskan employee engagement
Employee engagement adalah kondisi psikologis atau prilaku maupun sikap terhadap pekerjaan.
Employee engagement adalah suatu pengalaman individual dan personel yang tidak ada kaitannya dengan perasaan kelompok terhadap keadaan tertentu
Dimensi Employee Engagement
Karyawaan yang memiliki sumber daya terbatas namun menghadapi tuntutan pekerjaan yang tinggi akan melahirkan burn out, karyawan stress, dapat menimbulkan masalah kesehatan serius seperti depresi hingga jantung. Ga bahaya ta. He he.
Hewwit mengukur employee engagement dengan menggunakan 23 drives. Hewwit menyebut sebagai Say, Stay dan Strive. Pekerja berbicara positif (Say). Pekerja punya rasa memiliki dan keinginan untuk menjadi bagian perusahaan (Stay). Karyawan memiliki motivasi untuk mencapai tujuan atau kesuksesan perusahaan (Strive)
Menurut Gallup Q12 ada empat dimensi employee engagement. Pertama adalah Pertumbuhan (kesempatan belajar dan tumbuh). Kedua adalah Kerjasama Tim. Ketiga adalah Manajemen dan dukungan.yang Keempat adalah Kebutuhan dasar.
Deloitte punya lima elemen employee engagement. Terdiri atas: 1. Pekerjaan bermakna, 2. Manajemen langsung, 3. Lingkungan kerja positif, 4. Peluang dan pertumbuhan, 5. Kepercayaan dalam kepemimpinan.
Work Environment
Salah seorang rekan penulis pada awal bekerja sangat berenergi. Namun seiring dengan perjalanan waktu, saat menghadapi masalah yang sulit Sang kawan mengharapkan atasan dia turun tangan ikut membantu. Lantaran tak perhatian sang atasan akhirnya memilih resign dan membuat perusahaan sendiri.
Dukungan dan fasilitas yang menunjang dapat membuat kinerja pekerja lebih bagus dan lebih fokus menyelesaikan tugas.
Energi karyawan saat bergabung di perusahaan umumnya tinggi. Pekerja atau karyawan baru di perusahaan terlihat energik. Karyawan baru ingin memberikan performace baik.
Kalau perusahaan menerapkan sistem permanen, saat masa probation yang dilalui selama 3 bulan si karyawan berusaha tampil maksimum. Kalau tidak menunjukkan performance yang baik maka sulit untuk dipermanenkan. Nah setelah lulus probation dan bekerja sudah lebih tiga tahun namun tidak di dukung lingkungan kerja disitulah turn over karyawan terjadi.
Leadership
Tugas seorang pemimpin atau leader di perusahaan adalah melakukan : Manajemen, Problem Solving, Couching, Conseling, Mentoring, Delegasi, Training and Development, Komunikasi
Mengapa pekerja memilih cabut dari perusahaan padahal gajinya bagus. Salah satu faktor penyebabnya karena atasan tidak memiliki kompetensi sebagai seorang leader (pemimpin). Contoh kegagalan atasan saat berkomunikasi dengan bawahan adalah mengeluarkan kata atau kalimat toxic.
Team and Co Worker
Pekerja tak bisa bekerja sendirian. Sehebat apapun dia. Pekerja bukan Superman. Kecuali kisah di film hero bisa saja semua pekerjaan dilakoninya sendiri. Dalam dunia nyata. Setangguh apapun seorang pekerja kalau hidupnya tak seimbang akan beujung pada kondisi burn out.
Pohon saat tumbuh dan terlihat sangat kokoh. Batangnya kuat, daunnya lebat dan rimbun. Saat ada badai tak bisa bertahan dan terhempas oleh angin topan berkecepatan tinggi. Tapi saat dua batang pohon yang saling mengikat akarnya di bawah permukaan tanah, maka badai angin topan mudah dilawan.
Seorang pekerja atau pemimpin tergantung dan membutuhkan orang lain. Mahluk sosial tak bisa bertumbuh tanpa interaksi dengan orang lain. Ibarat Angsa yang terbang membentuk formasi huruf V. Ketika Angsa (pemimpin) yang berada pada posisi terdepan mengalami burn out atau kelelahan maka angsa yang berada di baris kedua otomatis maju ke depan menggantikan Angsa (pemimpin) .
Team work yang tangguh membuat employee engagement efektif. Energi, keterlibatan, semangat pekerja bertumbuh.
Budget besar, fasilitas lengkap, Brand besar akan menjadi sia sia bila tidak disertai kerjasama tim yang solid. Seperti sepak bola. Meski punya pemain bertabur bintang namun bekerja sendiri sendiri maka team tersebut akan tumbang dengan sendirinya.
Training and Career Development
Perubahan pasti terjadi. Pekerja yang tidak di beri kesempatan untuk melakukan trasformasi (training, workshop, seminar, pengembangan diri) akan sangat mudah terperoskok ke dalam zona nyaman.
Ketika berada di zona nyaman, teknologi dan sistem melaju dengan cepat. Saat pekerja tidak dilibatkan pelatihan dan pengembangan diri mengikuti perkembangan suatu saat akan demotivasi dan memilih cabut dan mencari perusahaan yang memberinya tantangan.
Pekerja yang sudah diberi dan difasilitasi oleh pimpinan atau manajemen untuk mengikuti aneka pelatihan dan pengembangan diri sehingga perusahaan mengalami peningkatan penghasilan. Di satu sisi. Karir pekerja tidak di upgrade maka pintu keluar sangat terbuka lebar bagi pekerja. Pekerja yang merasa karirnya jalan tempat bisa demotivasi.
Cara efektif agar pekerja tetap stay maka atasan menerapkan kepemimpinan tingkat lima dari Jhon Maxwell, yakni melahirkan pemimpin
Compensation
Apa itu konpensasi. Adalah imbalan yang diterima. Berupa Uang, Insentif, tunjangan. Konpensasi bisa berupa uang dan non uang. Tujuan konpensasi adalah membentuk lingkungan kerja yang komptetitif dan suportit.
Ada dua jenis kompensasi. Konpensasi langsung berupa gaji, upah, insentif. dan kompensasi tidak langsung adalah konpensasi tambahan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Organizational Policies
Kebijakan perusahaan melibatkan pedoman dan aturan yang ditetapkan perusahaan untuk karyawan. Kebijakan ini umumnya membantu karyawan memahami ekspektasi dan budaya perusahaan.
Kebijakan organisasi adalah rumusan umum yang mencakup ide, standar dan pola, merupakan berpikir sistem dari orang atau organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang didasari oleh pengelolaan pengetahuan.
Mengukur Employee Engagement
Sebuah penelitian mengatakan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat engagement tinggi lebih berpotensi untuk dapat meningkatkan produktivitas sebesar 17% dan profit sebesar 21%.
Ini berarti karyawan dengan tingkat engagement yang tinggi terhadap perusahaan akan bekerja lebih keras, mempunyai performa yang baik, dan mampu bertahan lebih lama. Sustainable. Sesuai prinsip Kaizen. Jalan perbaikan.
Cara mengukur engagement:
- Tentukan tujuan
- Identifikasi kepentingan karyawan
- Membuat analisa
- mendapatkan feedback pekerja
Cara mengukur employee engagament:
- Survey
- Employee Net Promote Score (eNPS)
- Tingkat Turn Over
- One on one Meeting
- Kepuasan Pelanggan
- Focus Group Discussion (FGD)
Peranan LKS Bipartit Dalam Mebangun Employee Engagement
LKS Bipartit adalah wadah untuk berkomunikasi dan berkonsultasi antara wakil manajemen dan wakil pekerja untuk membahas masalah kelansungan usaha, produktivitas, hingga mencegah terjadinya perselelisihan hubungan industrial.
Apa hubungan LKS Bipartit dengan Employee engagement. Jawabnya sangat dekat dan kuat. LKS Bipartit memiliki pengurus. Ada ketua, sekretaris dan anggota. Periode tugasnya selama tiga tahun.
LKS Bipartit diatur dalam Permen 32 tahun 2013.
LKS Bipartit bertujuan untuk mencegah terjadinya perselisihan hubungan industri antara pekerja dan manajemen.
Keberadaan LKS Bipartit yang efektif sangat selaras dengan employee engagement. Menurut saya pribadi LKS Bipartit adalah salah satu metode efektif dalam membangun employee engagement
Olahraga
Kegiatan yang dilakukan dan diikuti banyak pekerja adalah olahraga. Apakah sepak bola, futsal, hingga fitness. Melalui program LKS Bipartit pada bidang olahraga efektif membangun keterlibatan pekerja dan management dalam piramida relationship. Melalui program olahraga, pekerja dan manajemen dapat sejajar melakukan kegiatan. Aktifitas olahraga bersama menjadi sarana trust antara pekerja dan manajemen.
Pertandingan olahraga antar departemen di perusahaan memberikan kesempatan untuk mempertemukan, bekomunikasi dan bersosialisasi antara management dan pekerja.
Hari hari besar dan hari libur bisa dijadwalkan untuk event olahraga. Sayang sekali bila hari hari besar atau hari ulang tahun perusahaan tidak memanfaatkan denganbaik. agar kegiatan LKS Biparti efektif yang secara tidak langsung aktivitas employee engagement terlaksana secara tidak langsung.
Kesenian
Ada banyak kegiatan berbau kesenian yang dapat dilakukan wakil pekerja dan wakil manajemen untuk membangun engagament dan mencegah terjadinya perselsihan hubungan industrial.
Melalui kegiatan seni mampu mengakrifkan hormon bahagia. Pengurus LKS Bipartit dapat menawarkan program berupa voucher karaoke kepada karyawan yang telah mencapai target.
membuat vocher Karaoke kepada karyawan yang berprestasi ada pedoman dan kebijakan. Agar program yang dibuat memang dibutuhkan sehingga memunculkan employee engagement.
Sama seperti kegiatan olahraga, Pengurus LKS Bipartit juga dapat mengisi program kesenian yang dipadukan dengan Annual Dance and Dinner perusahaan.
Ibadah
Melakukan ibadah bersama. Seperti Kegiatan majelis taklim perusahaan. Kesempatan memperkuat silaturahmi antar pekerja dan manajemen efektif dilakukan sehingga employee engagement terbentuk
Perayaan atau peringatan hari hari besar agama cukup sering dilakukan. Jangan sampai moment berharga dan sakral tersebut lewat begitu saja. Kalau Pengurus LKS Bipartit kreatif, moment hari hari besar agama ini sangat menarik untuk dijadikan sarana membangun hubungan positif
Sosial Kemasyarakatan
Kegiatan kemasyarakatan bukan hanya bagus untuk membangun coorporate brand. Kegiatan kemasyarakatan entah bernama Community Development atau CSR sangat efektif untuk membangun kedekatan atau employee engagement .
Contoh Kegiatan masyarakat yang mudah dilakukan adalah membangun sarana pendidikan di desa sekitar perusahaan. Manajemen dan pekerja berbaur dan bersatu mengajar di sekolah, seperti mengajar bidang komputer, pengenalan dunia kerja.
Aktif di Komunitas
Tidak semua pekerja berjiwa sosial dan memiliki passion dalam membangun jejaring Sebagai seorang pencinta kamar yang lebih suka melakukan kegiatan sendiri. Tidak mudah membangun network, jaringan atau engagement dengan orang lain.
Apa yang harus dilakukan agar tidak terjebak di dunia yang sepi. Yang hanya berteman dengan Laptop saat jam kerja serta HP dan Kamar di luar jam kerja. Bagi kaum introvert cara efektif membangun keterlibatan di perusahaan adalah ikut komunitas. Di perusahaan biasanya memfasilitasi berbagai komunitas, seperti: Majelis Taklim, Persekutuan Doa, Group Futsal. Komunitas ini dapat mempererat hubungan antara pekerja dan manajemen.
Employee Engagement sangat penting bagi perusahaan. Karena pekerja atau buruh yang memiliki engagement meski tidak bahagia atau bersemangat tetap memikirkan kelanjutan sebuah perusahaan tempat dia bekerja.
Demikianlah pembahasan employee engagement . Semoga berguna. Penulis adalah M. Rusli. Lahir di Makassar. Alumni Jurusan Komunikasi /Jurnalistik Universitas Hasanuddin. Saat ini Trainer di P2SDM. Bekerja di PT Sumberdaya Dian Mandiri Jakarta. Penulis aktif sebagai Trainer, Pelukis, Penulis di Blog Marumpa.com dan mengelola konten youtube Marumpa Art.