Setelah sempat tertunda, ekspedisi bakti sosial dapat berjalan. Sabtu 1 Oktober 2011, ada empat belas relawan dari PT Tunaskarya Indoswasta menjalankan aksi sosial di SDN 001, SMPN 007 dan SMAN 007 Pulau Kasu. Sebelum tiba di Pulau Kasu relawan dijemput di kantor dan mess karyawan. Sejak pukul 06.30 satu demi satu relawan berkumpul. Mobil van berwana putih akhirnya meluncur ke Pelabuhan Sekupang. Barang bawaan di angkut satu demi satu. Ada berbagai perlengkapan seperti in fokus, lap top, kertas clip chart, towa, dan sejumlah alat peraga serta perlengkapan out bound di drop dari mobil van ke perahu kayu berukuran enam kali satu setengah meter.
Pukul 08.30 relawan tiba di Pelabuhan Sekupang. Kepala SMAN 007 Pulau Kasu sudah lebih dulu berada di sana, menunggu relawan. Aktivitas di pelabuhan Sekupang terlihat sibuk. Ratusan penumpang datang dan pergi. Kesibukan sudah terlihat sejak memasuki halaman parkir Pelabuhan Sekupang. Ada ratusan mobil pribadi dan mobil komersial yang parkir. Kesibukan di Pelabuhan Sekupang paling tinggi di banding pelabuhan laut lainnya di Pulau Batam, karena di tempat ini adalah jalur keluar masuk warga dari sejumlah wilayah di tanah air. Ada sarana pelabuhan khusus untuk penumpang antar pulau, antar propensi hingga jalur antar negara.
Udara tampak cerah. Hanya angin yang bertiup cukup kencang. Perjalanan menuju Pulau Kasu dari Sekupang ditempuh 35 menit. Puluhan pulau kecil terlihat sepanjang perjalanan, gugusan pulau mulau dari Pulau Belakang Padang, Pulau Sambu, Pulau Sekilak, Pulau Cantik. Diantara pulau yang dilewati banyak pulau kecil yang tidak berpenghuni. Sepuluh menit menjelang tiba di Pulau Kasu hujan turun. Plastik terpal berwarna biru diturunkan. Saat berpapasan dengan speed boat membuat ombak menjadi lebih tinggi. Hal ini membuat Penumpang boat berteriak memberi semangat terhadap relawan yang ketakutan karena terjangan ombak membuat perahu seakan melayang.
Tiba di dermaga Pulau Kasu. Jalan agak licin. Hati hati membawa barang bawaan dari boat ke atas dermaga. Hujan masih deras. Awan terlihat gelap. Setelah perlengkapan telah terkumpul. Relawan menembus hujan menuju gedung SDN 006. Membawa perlengkapan sambil kehujanan. Beberapa menit kemudian relawan tiba di SDN 006, Bernaung sambil membagi tim menjadi tiga kelompok sesuai tugas yang telah diberikan oleh koordinator lapangan. Tim SDN 006 yang dikoordinir oleh Andre mempersiapkan perlengkapan lalu menuju ruang pertemuan yang telah dipenuhi pelajar kelas enam SDN 006.
Dari sini sebagian peserta bergerak ke SMPN 007 dan SMAN 007 yang berada di atas bukit Pulau Kasu. Mayoritas penduduk berdiam di pesisir pantai. Memudahkan aktivitas mereka sebagai nelayan. Bangunan sekolah semuanya berlokasi di atas bukit. Ada seribu kepala keluarga yang berdiam di Pulau Kasu. Pelajar yang menempuh pendidikan di Pulau Kasu ada yang berasal dari pulau sekitar Pulau Kasu. Mayoritas warga (90 persen) pulau Kasu adalah nelayan tradisional. Penghasilan melaut setiap hari sekitar Rp 70 – ribuan. Masalah utama warga adalah keterbatasan air bersih.
Kegiatan belajar mengajar di Pulu Kasu tidak lepas dari pengaruh musim. Saat musim melaut tiba, banyak anak sekolah yang ikut orang tua mereka ke laut mencari ikan. Hal ini membuat proses belajar mengajar agak terhambat. Kadang ruang kelas tidak terisi penuh siswa karena memilih pergi melaut. Perlu komitmen tinggi dari orang tua siswa agar mendorong anak anak mereka serius menempuh pendidikan dan tidak cepat berpuas diri, demikian masukan dari tokoh pendidikan di Pulau Kasu.
Kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh CDD PT Tunaskarya Indoswasta fokus pada pendidikan. Tiga tim diturunkan untuk memberikan pembekalan terhadap siswa siswi di sana. Relawan yang diturunkan di SMAN 007 terdiri atas Wallid, Agus, Gloria dan Rusli. Materi yang berikan adalah Teknik membuat Curiculum Vitae (CV) dan Wawancara Kerja serta Merubah Mind Set. Target yang diharapkan adalah peserta memahami cara efektif membuat CV dan menghadapi Wawancara Kerja. Materi perubahan cara pandang dikemas dengan menarik, video arts bertema motivasi juga ditampilkan.
Di SMPN 007 tim membawakan tema pentingnya meraih Dream. Dibawakan oleh Dian, Aan Pandelan, Yoga, Aji. Di SMPN 007 relawan membawakan materi dalam format ceramah dan games. Di SDN 006 relawan yang mendapingi terdiri atas Andre, Eva, Ewonk, Heru, Ratih. Materi yang disampaikan di SDN 006 adalah Metode mengingat effektif. Rangkaian acara bakti sosial berakhir pada pukul 13.00.
Selama ini CDD PT Tunaskarya rutin melakukan kegiatan bakti sosial di sekolah hinterland yang ada di Batam. Sebelumnya, baksos diadakan di Pulau Buluh. Model pengabdian bukan pada charity tapi pada perubahan mind set. Dikemas dalam bentuk kegiatan out bound, pelatihan. Khususnya pelatihan mengadapi dunia kerja.
How nostalgic it is to see my former secondary school here… I graduated from SMP 007 too and it was indeed years back already and seeing that it develops, i am thankful and happy.Cheers from Singapore.