PT Nissin Selama bulan Juni hinga July aktif melaksanakan kegiatan pelatihan in house. Pada tanggal 7 July 2012 sebanyak 27 peserta mengikuti sesi pelatihan merubah paradigma dan membangun etos kerja. Pelatihan In house ini dilaksanakan di ruang training PT Tunaskarya Indoswata. Pelatihan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 17.00. Fasilitator pelatihan adalah Kepala Devisi P2SDM PT Tunaskarya Indoswasta, M. Rusli.
Materi pelatihan terdiri atas Pentingnya Perubahan, Karasteristik Perubahan, Teori Perubahan Perusahaan, Kurva S, Empat Etos kerja (cinta, tanggung jawab, hemat dan gotong royong).
Kegiatan ini menggunakan pendekatan metode pelatihan audio, visual, audio visual, kinestesik. Indra salah satu peserta yang sudah lebih sepuluh tahun bekerja di PT Nissin Kogyo mengatakan bahwa pelatihan seperti ini sangat baik untuk memberikan kesadaran etos kerja terhadap peserta. Umumnya pekerja saat ini sudah cukup mahir mengerjakan bagian teknikal di bidangnya masing masing. Namun sikap pekerja perlu ada sentuhan lagi. Salah satu topik pelatihan yang cocok adalah Etos Kerja.
Bambang juga salah satu peserta mengakui bahwa materi etos kerja memang dibutuhkan. Bambang sependapat dengan Indra.
Melalaui kegiatan pelatihan Merubah Paradigma dan Membangun Etos Kerja diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pekerja. Bila pekerja memiliki spirit, gairah atau passion dalam bekerja diharapkan bisa berada di jalur karir, bukan sekedar mendapatkan job. Pekerja yang menemukan kesenangan dalam bekerja adalah modal besar untuk membangun perusahaan menjadi unggul. Pekerja yang unggul adalah asset.
Pada sesi pelatihan ini peserta juga mengenal diri mereka melalui sebuah test Adeversity Qoutient (AQ). Adversity Quotient adalah kecerdasan mengatasi masalah. Diperkenalkan oleh Paul G. Stoltz, Ph.D. Peserta yang mengikuti peltihan merubah paradigma dan membangun etos kerja dapat mengukur AQ mereka. Ada tiga kategori yang peserta dapat ketahui. Yakni Quitter, Camper dan Climber.
kategori Quitter : adalah tipe orang yang mengkompromikan hidupnya, namun tidak berusaha keras, lebih memilih hal yang mudah tanpa gejolak, jika menghadapi kesukaran ia lebih mudah depresi ataupun frustasi. Camper : adalah tipe orang yang bekerja keras namun sebatas yang mampu dilakukan. Dia sudah cukup puas dengan apa yang sudah diraihnya, dan tidak mau meraih kesuksesan yang lebih baik. Climber : Tipe orang ini akan mendaki sampai puncak tanpa mempertimbangkan lebih jauh keuntungan dan kerugian, ketidak-beruntungan ataupun keberuntungan. Ia cenderung tidak mempermasalahkan usia, ras, ketidakmampuan fisik maupun mental, atau berbagai rintangan untuk mencapai puncak kesuksesan.