Bayi adalah mahluk sangat suci. Tumbuh dengan banyak melihat, mendengar dan merasakan stimulus dari respon yang ada di sekitarnya. Bayi lebih banyak belajar dengan cara berkaca (mirroring). Melalui proses peniruan bayi mengumpulkan banyak data, informasi yang direkam ke dalam pikiran bawah sadarnya. Mirroring adalah proses belajar yang sudah sejak kecil kita praktekkan.
Rapport adalah suatu hubungan yang ditandai dengan keharmonisan, kecocockan, dan saling tarik menarik. Rapport dimulai dengan persetujuan, kesejajaran, kesukaan dan persamaan. Jika sudah terjadi persetujuan dan kesamaan maka akan timbul rasa suka satu sama lain. Dalam membangun hubungan antar manusia keterampilan mirroring sangat diperlukan.
Ada kasus pengeroyokan supporter bola yang seharusnya tidak perlu terjadi bila paham konsep Rapport. Sang supporter bola meninggal gara gara tidak melepas atribut.
Namanya Ricko Andrean. Seorang Bobotoh, suporter bola Persib. Menjadi korban sia sia. Meninggal dunia setelah menjadi salah sasaran dari sesama suporter Persib. Ricko mengalami gegar otak. Pukulan benda tumpul dan pengeroyokan dari supporter Bobotoh. Klub kesayangannya sendiri.
Kronologi meninggalnay Ricko tergolong miris. Ricko ingin melerai keributan antara Bobotoh dan The Jak. Saat itu kebetulan Ricko tengah melepaskan atribut. Menjadi korban pengeroyokan salah sasaran. Ricko dianggap berada di pihak Persija. Walaupun sudah menunjukkan KTP Bandung dan melalukan pembelaan, namun saking banyaknya massa pembelaannya sia-sia. Pada kasus ini massa yang tidak terkontrol tidak berpikiran jernih. Hanya gara gara atribut membuat massa jadi beringas.
Kenapa Ricko jadi salah sasaran. Jawabnya sudah jelas. Tidak adanya kesesuaian atribut. Nah berdasarkan kasus tersebut sangat penting mempelajari teknik rapport. Seandainya Ricko menguasai teknik rapport tidak akan terjadi korban salah sasaran.
Dalam penerapan teknik rapport kita perlu mencontoh Yusuf Kalla Wakil Presiden RI. Suatu hari dalam kunjungan lawatan kenegaraan ke Myanmar. Ia memakai sarung. Negara yang sangat akrab dengan sarung tentunya merasa sangat dihormati. Cara berpaiakan Yusuf Kalla yang menyesuaikan dengan budaya Myanmar memberi kesan yang hangat. Yusuf Kalla dengan mudah diterima oleh pemerintah Myanmar. Gaya kunjungan ini atau diplomasi sarung ini sejatinya menerapkan prinsip Rapport.
Pratek Rapport dalam diplomasi adalah sebuah seni. Bukan hanya menyesuaikan cara berpakaian, tapi juga nada suara, intonasi suara, bahasa tubuh juga perlu penyesuaian kala berinteraksi. Rapport adalah skill yang harus dimiliki oleh para Pmimpin Negara, Diplomat, Intel, Pemimpin Perusahaan hingga Tenaga Pemasaran.
Jangan sampai kehadiran anda tidak direspon postif lantaran tidak menyesuaikan kostum atau dress code. Misalnya acara pertemuan kenegaraan yang menetapkan dress code jass namun memakai celana jeans belel. Bisa bisa di tahan oleh Paspampres meski membawa undangan resmi. Bukan masalah idealis ya bro, karena nyaman dengan jeans lalu seenaknya memakai kostum seadanya. Di sini kita menghargai tuan rumah. Bila memahami konsep Rapport maka kasus penolakan oleh Paspampres tidak akan terjadi.
Seorang seniman terkenal yang terlalu asik dengan ideanya dengan kostum ala seniman dan tidak melakukan rapport sering kena cegat saat diundang ke istana negara menghadiri acara kenegaraan.
Rapport dalam berkomunikasi tidak cukup dengan menyesuaikan bahasa tubuh, gerakan, cara berpakaian dengan lawan bicara. Kita juga memikirkan type lawan bicara. Apakah lawan bicara type Audio, Visual, atau Kinestasik. Berbicara dengan type audio maka kalimat kita menekankan konten kalimat yang berbau audio. Misalnya, “Alangkah baiknya kalau kita mengengarkan pemaparan….”
Bila lawan bicara type visual maka contoh kalimatnya adalah, ” Alangkah baiknya bila kita melihat pemaparan….”
Contoh lawan bicara kinestesik , “Alangkah baiknya kalau kita menyentuh dan mencium pemaparan……”
Silahkan kembangkan sendiri. Teknik penyesuaian ini sangat efektif di pakai dalam membangun hubungan antar manusia. Kadang kita tidak menyadari kenapa lawan bicara kita tidak betah atau cepat bosan. Sekarang udah tahu jawabanya. Anda ingin diterima dalam pergaulan maka pelajarilah teknik Rapport. Itu.