Melakukan proses penutupan perusahaan yang disertai perselisihan hubungan industrail adalah biasa. Sebaliknya penutupan perusahaan tanpa adanya perselihan hubungan industri adalah luar biasa.
Apa yang harus dilakukan petugas HR di sebuah perusahaan bila mempersiapakn proses PHK karena penutupan sebuah pabrik. Jawabnya beragam, ada officer HR yang hanya sibuk mengurus perijinan ke Dinas Tenaga Kerja dalam rangka ijin PHK, mempersipakn konpensasi bagi karyawan. Namun proses seperti hal tersebut tidak selamanya berjalan lancar. Pada beberapa perusahaan yang menjalankan efesiensi atau penutupan perusahaan justru ada yang mengalami masalah keuangan . Berdampak pada proses pembayaran pesangon. Karyawan yang tidak puas dengan konpensasi yang diperoleh saat penutupan perusahaan atau karena di PHK karena efesisensi, pada beberapa kasus berakhir perselisiahan hubungan industri yang berliku..
Bagaimana dengan perusahaan yang menjalanakan tahapan proses PHK karyawan yang lancar. Penulis pernah menemui sebuah perusahaan yang menjalanakan proses PHK karyawan berjalan dengan baik dan sukses tanpa adanya konflik antara manajemen dan perusahaan. Pada tahapan proses tersebut, keterlibatan Serikat Pekerja turut memberi andil. Contoh model PHK karyawan karena pabrik berhenti beroperasi dan karyawan mendapatkan hak-haknya dengan lancar adalah proses PHK di sebuah perusahaan di Lobam, tepatnya PT Sumiko. Proses PHK dilakukan pada tahun 2009 lalu.
Yang menarik dari rangkaian PHK tersebut adalah pihak perusahaan tidak hanya memberikan bekal pesangon semata kepada pekerja. Pihak manajemen melakukan brainstorming dengan Perwakilan Serikat Pekerja. Buah kerjasamanya adalah diselenggarakannya pelatihan terhadap pekerja tentang pembuatan CV dan Wawancara kerja serta pelatihan kewirausahaan.
Manajemen perusahaan PT Sumiko dapat menjalanakan rangkaian proses PHK tersebut dengan lancar. Bahkan salah seorang wakil pekerja yang penulis temui mengatakan bahwa langkah perusahaan memberikan pelatihan membuat CV, menghadapi wawancara kerja serta pelatihan Entrepreunership sangat bermanfaat. Sang pekerja salut dan bangga dengan upaya yang ditempuh manajemen perusahaan.
Metode serupa kini juga terjadi di Batam. Sebuah perusahaan di salah satu Kawasan industri di Batam juga telah melakukan persiapan proses persiapan PHK terhadap karyawannya. Pihak manajemen telah mengontak PT Tunaskarya Indoswasta sebagai fasilitator untuk membabawakan pelatihan Pembuatan CV dan Menghadapi Wawancara Kerja. Pada kesempatan ini, Rangkaian pelatihan dilakukan di salah satu ruang training di perusahaan yang akan melakukan proses PHK. Peserta yang ikut per sesi sebanyak 100 orang setiap sesi pelatihan. Tim dari Tunaskarya Indoswasta yang menjadi fasilitator adalah Riko Jaya Saputra, S. Psi, M. Psi, Wenny Nur Annisa, S. Psi dan Kiki, S. Psi, M. Psi.
Penekanan yang diberikan selama pelatihan adalah bagaimana si calon pencari kerja bersikap postif, dapat membuat CV dengan baik, dan mampu menghadapi wawancara dengan benar.
Ternyata sikap pencaker mayoritas tidak berani menunjukkan potensi dirinya. Mayoritas pekerja tidak berani mengungkapakan kelebihan yang mereka dimiliki. Yang terjadi justru pikiran negatif. Pikiran negatif tersebuit seperti; saya tidak pede mengungkapkan kelebihan di depan teman-teman, saya ragu-ragu, saya malu, saya tidak punya kelebihan, saya merasa biasa-biasa saja. Begitu alasan yang keluar.
Kondisi tersebut tidak salah. Seorang pakar hipnosis DR. Adi Gunawan mengatakan bahwa ada sekitar 75% warga masyarakat Indonesia mengalami pikiran negatif yang mengakibatkan pschicosomatic, seperti kecemasan, kuatir, takut, tidak percaya diri.
Pada sesi pelatihan ternyata pendapat DR. Adi Gunawan tidak meleset, di tengah –tengah pelatihan terlihat pikiran negatif masih mendominasi peserta pelatihan. Ciri lain yang muncul dari pikiran negatif adalah saat ada salah satu peserta yang berani untuk mengungkapkan kelebihan atau potensi dirinya secara refleks langsung mendapat teriakan, siulan, dari peserta yang lain. Kompak lagi. Sementara pada kesempatan lain ketika peserta pelatihan diminta untuk membacakan potensi dirinya, tiba-tiba sebagian besar peserta terdiam, mulut dikunci, tertunduk.
Gejala seperti ini terlihat sederhana namun tidak baik bagi calon pencari kerja bila bersentuhan lagsung dengan dunia real. Kenapa dikatakan seperti itu? Karena sikap yang tidak tulus saat proses wawancara berdampak kurang bagus terhadap pekerja di kemudian hari. Sikap postif yang dipaksakan saat wawancara demi kelulusan diterima bekerja yang ternyata bertolak belakang dengan sikap asli saat terangkat sebagi karyawan permanen adalah tindakan yang tidak saja merugikan si pekerja tapi juga pengusaha. Tindakan pengecut.
Apa saja yang harus diperhatikan oleh pencaker saat membuat CV? Wenny Nur Annisa Kadep Rekruitmen PT Tunaskarya Indoswasta mengatakan beberapa tips di bawah ini:
Tampilan surat untuk CV : Bersih, rapi, singkat, dan jelas
- Pergunakan kertas A4/Folio
- Surat diketik rapi
- Jika surat ditulis dengan tangan, pergunakan tinta warna hitam
- Cukup 1 halaman, jangan bertele-tele, kemukakan informasi-informasi yang penting dan relevan dengan posisi yang dilamar
Isi Surat Bahasa surat disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya : Jika kualifikasi yang diminta berbahasa inggris aktif, lebih baik surat lamaran dibuat dengan bahasa inggris, tentunya sesuaikan dengan kemampuan aktual bahasa anda
- Gaya bahasa : formal, singkat, padat, dan jelas
- Inti isi surat : Identitas diri (nama, alamat, telepon, tanggal lahir, pendidikan) dan kualifikasi (kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan syarat di iklan dan kemampuan pendukung yang relevan)
- Jelaskan dengan rinci gambaran pekerjaan anda selama bekerja Jelaskan jalur koordinasi dalam pekerjaan anda, seperti siapa atasan langsung anda (posisinya bukan nama orangnya) dan atau bawahan yang dalam pengawasan anda Jelaskan keterampilan secara spesifik, utamakan yang relevan dengan posisi dan jenis bisnis perusahaan yang dituju
Lampiran
- Pas foto terbaru, berwarna ukuran 3×4 atau 4×6 2 lembar à hendaknya menggenakan pakaian formal berkerah
- Daftar riwayat hidup/CV
- Fotokopi ijazah
- Fotokopi transkrip nilai
- Fotokopi sertifikat pendukung
- Fotokopi KTP, kesehatan, SKCK, dll
- Jangan asal jadi à persiapkan dengan baik
- Jangan mencantumkan 2 posisi sekaligus
- Lebih baik pilih posisi yang benar-benar sesuai dengan kemampuan anda dan anda yakin bisa optimal bekerja
Wawancara:
- Ketuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan
- Usahakan menjabat tangan pewawancara, sambil ucapkan salam
- Tunggu sampai diperbolehkan duduk
- Jangan lupa untuk senyum
- Perhatikan posisi duduk anda dan pertahankan kontak mata
- Ceritakan sedikit tentang diri Anda
- Ceritakan tentang nama panggilan anda, pendidikan anda, sedikit tentang pengalaman kerja anda, organisasi
- Jangan terlalu panjang, buat sesingkat mungkin
Apa kekuatan/kelebihan Anda?
- Jawab dengan kata kerja positif yang berkaitan dengan dunia kerja. Misalnya : Pekerja keras, teliti, dsb.
- Apa kelemahan/kekurangan Anda?
- Anda harus mengemukakan kelemahan anda dan bagaimana anda mengatasinya.
- Mengapa Anda memilih jurusan di sekolah/dikuliah?
- Jelaskan alasan anda memilih jurusan ini.
- Berikan alasan yang kuat
Apa yang Anda ketahui mengenai perusahaan kami? Mengapa Anda melamar posisi ini?
- Cari informasi mengenai perusahaan ini.
- Kualifikasi apa yang Anda miliki untuk posisi ini?
- Sampaikan keterampilan, pengalaman, latar belakang pendidikan, serta kualifikasi lainnya, seperti pelatihan-pelatihan.
- Usahakan untuk tidak mengulang isi CV anda.
Anda harus menjawab pertanyaan yang diajukan
- Jika kurang jelas, silahkan bertanya
- Jika pertanyaan pribadi, anda dapat menjelaskan bahwa anda sulit menjawab pertanyaan tersebut
Anda hanya perlu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara
- Menjawab secara singkat dan jelas
- Fokus pada pertanyaan